Friday, October 24, 2025
HomeBeritaProfesi Speaking English Driver di Bali Mulai Bangkit

Profesi Speaking English Driver di Bali Mulai Bangkit

Laporan Jurnalis, Putu Dea Agestya Putri

Bali – mediaaku.com – Pada saat Pandemi Covid-19 menghantam pariwisata dunia, termasuk di Bali, salah satu bidang profesi yang terdampak adalah bidang Speaking English Driver dan Tour Guide.

Seperti yang dialami Dewa Made Indra Asokanata, sebagai Speaking English Driver, kepada Jurnalis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri, mengakui penghasilannya saat pandemi sangat jauh berbeda dengan penghasilan sebelum pandemi.

Sebelum pandemi Driver ini mampu meraup pendapatan kurang lebih Rp 600 ribu perhari, sedangkan saat pandemi ia mengaku tak memiliki penghasilan karena akses tamu untuk datang ke Bali waktu itu ditutup.

Bahkan selama pandemi Driver ini pernah beralih profesi sebagai sales marketing di salah satu perusahaan cat, untuk menyambung hidup.

Namun Made mengucap syukur karena saat ini pandemi mulai melandai  dan sudah ada 3 tamu dari mancanegara yang ingin menggunakan jasanya, yakni 2 dari Singapura dan 1 Dari Korea. Bukan berarti Dewa Made hanya menerima tamu dari luar negeri tapi juga jasanya juga menerima tamu lokal.

Perjalanan sebagai seorang Speaking English Driver, ia mengaku tidak memiliki kesan duka, melainkan lebih banyak kesan suka, seperti mengenal tempat baru yang belum pernah dikunjungi, mengenal budaya orang asing yang jauh berbeda dengan orang lokal seperti perbedaan karakter, dan mendapat penghasilan yang lebih dibandingkan bekerja di perusahaan.

Driver ini juga pernah memiliki pengalaman jatuh cinta dengan salah satu tamu yang menggunakan jasanya, tetapi menurutnya karena memiliki hubungan yang berbeda budaya, jarak yang jauh dan perbedaan waktu sangat sulit baginya untuk dijalani.

Ia juga mengaku tidak memiliki pengalaman buruk selama bekerja. Walaupun kadang harus tidur dijalan dan bekerja sampai pagi, tapi lelahnya terbayarkan dengan penghasilan yang memuaskan.

Kelebihan menjadi seorang driver tentunya menurut Made bisa mendapat uang tip jika pelayanan atau service kepada tamu memuaskan. Menurutnya, tamu yang paling royal memberi tip selama ini adalah tamu Amerika.

Namun di balik kelebihan tersebut ada beberapa tantangan yang harus di hadapi seorang Driver yaitu, bagaimana bisa mendapatkan tamu-tamu yang ingin menyewa jasanya, karena  yang masih menjadi freelance tentunya hanya bisa menunggu rekomendasi dari tamu-tamu sebelumnya.

Selain itu, bagaimana seorang Driver mampu untuk memperkenalkan dan mempromosikan jasanya. Tentunya hal itu bisa diatasi Made, Driver kelahiran Jembrana ini yang selalu aktif melakukan promosi jasanya disosial media.

Bagi Made, untuk menjadi seorang Driver, tidak memiliki lisensi khusus. Karena bagi seorang Driver selain harus menguasai bahasa Inggris juga menguasai lokasi pariwisata dan punya jaringan serta rajin melakukan promosi jasanya.

Sedangakan untuk tour guide harus memiliki lisensi khusus yang dikeluarkan oleh tourist association yang berada dibawah naungan Dinas Pariwisata Bali.

Lanjut Made, keamanan tamu sangat penting selama tamu itu berada di Bali. Dan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan terhadap tamu, seperti terjadinya money scamming, yang tidak hanya dilakukan oleh oknum tetapi ada juga oknum petugas yang melakukannya.
“Jadi untuk keamanan diperlukan adanya pertahanan diri sendiri,” tegas Made.

Made mengharapkan sebagai seorang Driver mengusulkan kepada pemerintah Bali agar memperbaiki persaingan harga. Karena sangat banyak E-Commerce yang memasang jasa dengan harga yang sangat murah.

Tentunya hal ini sangat berpengaruh bagi para Speaking English Driver yang biaya investasi pada kendaraan dan skill nya tinggi. Maka harapannya agar pemerintah bisa memberi ketetapan harga pada E-Commerece minimal 500.000 per hari.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular