Jakarta – mediaaku.com – Program Tim Pemenangan capres dan cawapres, Anies-Cak Imin, terus melakukan inovasi-inovasi dalam bidang ekonomi.
Apalagi tim ekonomi Anies-Cak Imin memprediksi pada 2024 ekonomi dunia akan mengalami resesi akibat fenomena suku bunga kebijakan bank sentral di negara-negara maju yang tinggi, inflasi tinggi, hingga harga-harga komoditas yang terus naik akibat konflik geopolitik Ukraina-Rusia dan Palestina-Israel.
Juru bicara tim ahli ekonomi Anies Baswedan, Thomas Lembong mengatakan, untuk memitigasi risiko tersebut terhadap pelemahan ekonomi domestik dan menjaga daya tahan pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai target 5,5%-6,5%, kuncinya adalah kembali memperbaiki industri manufaktur pada karya yang kini telah ditinggalkan pemerintahan presiden Joko Widodo.
Selain itu menurut Lembong, program Anies-Cak Imin juga akan mengusung penguatan industri manufaktur padat karya. Dengan cara itu, lanjut Lembong, industri sektor jasa juga akan semakin minim dari yang saat ini porsinya mencapai 50-55% terhadap PDB sedangkan industri manufaktur hanya sebesar 18% terhadap PDB karena tenaga kerja di sektor industri jasa yang mayoritas informal bisa terserap menjadi pekerja formal.
“Dan itu malah naik sekarang mencapai 60% dari pekerja kita di sektor informal. Harusnya dengan omnibus law lebih ringan dan gampang bagi perusahaan ambil pekerjaan secara formal kan, tapi faktanya di lapangan sebaliknya,” tegas Lembong.