MEDIAAKU.COM – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah strategis pemerintah dalam membangun fondasi sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Melansir dari BPMI Setpres, Kamis (16/10/2025) Program ini tidak sekadar bertujuan mengatasi persoalan gizi, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
“Inti dari Makan Bergizi Gratis adalah penyediaan makanan bergizi tanpa dipungut biaya. Gagasan ini lahir dari pengalaman dan perjalanan panjang saya selama bertahun-tahun,” ujar Presiden Prabowo dalam Forbes Global CEO Conference 2025.
Prabowo mengungkapkan bahwa ide tersebut muncul dari keprihatinannya terhadap banyaknya anak-anak di daerah yang mengalami kekurangan gizi dan stunting. Dalam berbagai kunjungan ke pelosok negeri, ia sering menjumpai anak-anak yang terlihat jauh lebih kecil dari usia sebenarnya akibat keterbatasan asupan nutrisi.
“Ketika saya bertemu anak-anak di desa, saya sering kali terkejut. Ada anak laki-laki yang tampak berusia empat tahun, padahal sudah berumur sepuluh tahun. Begitu juga dengan anak perempuan yang seharusnya berumur sebelas tahun, tapi terlihat seperti berusia lima tahun. Saat itulah saya menyadari betapa seriusnya masalah stunting dan kemiskinan di negeri ini,” tutur Presiden.
Program MBG ini, lanjutnya, telah diterapkan di sejumlah negara seperti India dan Brasil, yang terbukti mampu memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar. Presiden optimistis bahwa Indonesia juga bisa menjalankan program serupa dengan baik, sebagai bentuk keberpihakan terhadap anak-anak dan masa depan bangsa.
Hingga pertengahan Oktober 2025, pemerintah telah membangun 11.900 dapur MBG yang setiap harinya melayani sekitar 35,4 juta anak dan ibu hamil, atau setara dengan 35 persen dari target nasional.
Meski masih menghadapi sejumlah kendala di lapangan, pemerintah terus memperketat pengawasan dan standar operasional demi memastikan mutu dan keamanan makanan yang disajikan.
“Tentu masih ada tantangan. Beberapa kasus keracunan memang terjadi, namun jumlahnya sangat kecil, hanya sekitar 0,0007 persen dari total makanan yang didistribusikan. Meski begitu, satu kasus pun tidak boleh diabaikan. Kami akan terus berbenah dan memperbaikinya,” ujar Prabowo dengan tegas.
Selain meningkatkan kesehatan anak-anak, MBG juga berkontribusi pada penguatan ekonomi lokal. Ribuan petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil kini mendapatkan pasar tetap untuk produk mereka, sehingga ekonomi daerah ikut bergerak. Dengan demikian, program ini bukan hanya soal memberi makan, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi masyarakat dari bawah.(*/Stephany)