Friday, September 5, 2025
HomeLifestylePsikologi di Balik Belanja: Kenapa Kita Sering Tergoda?

Psikologi di Balik Belanja: Kenapa Kita Sering Tergoda?

MEDIAAKU.COM – Belanja tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan, tapi juga menjadi cara banyak orang melepas stres.

Melansir dari Cleveland Clinic, Fenomena ini dikenal dengan istilah retail therapy. Membeli sesuatu bisa memberi rasa senang dan seolah-olah mengembalikan kontrol, meski efeknya hanya sementara.

Di balik itu, otak kita memainkan peran penting. Setiap kali berbelanja, dopamin, zat kimia yang menimbulkan rasa bahagia dilepaskan. Inilah yang membuat belanja terasa menyenangkan sekaligus bikin ketagihan.

Apalagi di era digital, godaan semakin besar. Promo kilat, notifikasi diskon, hingga pesan “stok terbatas” membuat orang mudah melakukan pembelian impulsif.

Menurut Invesp, Data menunjukkan 84% konsumen pernah belanja spontan, dan sekitar 40% transaksi e-commerce terjadi karena dorongan impulsif.

Tak hanya itu, terlalu banyak pilihan justru bisa membuat kita bingung atau menyesal setelah membeli. Fenomena ini disebut Paradox of Choice, di mana semakin banyak opsi justru menimbulkan stres atau rasa tidak puas.

Belanja memang bisa memberi kebahagiaan instan. Namun, agar tidak menyesal, penting menahan diri dengan cara sederhana: beri jeda sebelum membeli, batasi paparan promosi, dan tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini kebutuhan atau hanya keinginan sesaat?” Dengan begitu, kita bisa tetap menikmati belanja tanpa terjebak dalam rasa bersalah setelahnya.(*/Stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular