Liputan Jurnalis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri
Bali – mediaaku.com – Kasus rabies yang terjadi di Bali sudah semakin merebak. Banyaknya korban yang berjatuhan karena rabies membuat warga cemas dan meminta pemerintah untuk cepat melakukan penanganan.
Keluarga korban rabies di Desa Sari Mekar,Singaraja,Kabupaten Buleleng akhirnya angkat bicara. Mereka meminta agar pemerintah bergerak lebih cepat melakukan penanggulangan rabies. Sebab kasus ini sudah sangat meresahkan warga.
Pihak keluarga mendiang Nyoman Puri (62) yang sedang sibuk mwnyiapkan upacara berharap pemerintah bertindak cepat agar kasus ini tidak terjadi lagi dan memakan korban.
“Ini kan sudah berjalan lama. Sudah semestinya dinas terkait turun ke jalan melakukan upaya penanggulangan. Karena ini menyangkut nyawa manusia,”ungkap Wayan Suwirna putra mendiang Nyoman Puri.
Ia kecewa lantaran penanganan rumah sakit hanv sangat lambat. Ia mengaku sudab membawa ke rumah sakit untuk diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Namun petugas medis tidak langsung memberikan VAR. Petugas medis meminta agar korban mengawasi anjing yang mengigit.
Anjing yang mengigit korban akhirnga dibunuh karena terus mengamuk. Sayangnya korban yang sudah terlanjur parah dan tidak mendapatkan VAR meninggal dunia.
“Kami kan tahu kena rabies, setelah kondisinya parah. Kami harap dinas terkait turun segera. Kalau perlu jangan tunggu proses observasi dulu. Kami orang awam kan tidak paham proses itu. Apalagi sekarang sudah banyak ada korban,” ungkap Wayan.
Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, Dr. Sucipto mengungkapkan bahwa korban sempat datang ke fasilitas kesehatan. Ia juga membenarkan bila korban tidak langsung diberikan VAR. Karena hasil dari pemeriksaan medis, kasus gigitan yang terjadi masuk dalam risiko rendah. Sehingga tim medis menganjurkan agar korban mengawasi anjing itu.
“Memang disayangkan juga,setelah anjingnya dibunuh tidak terpantau, juga tidak dilaporkan ke petugas terkait,” ungkap Dr. Sucipto.
Dr. Sucipto menyatakan ketersediaan VAR di Buleleng juga terbatas . Namun bila kasus ini melonjak tinggi, maka pemerintah bisa kehabisan VAR. Apalagi pasokan VAR hanya tersisa sekitar 3.500 vial.
Dengan ini Dr. Sucipto memberikan himbauan agar masyarakat ikut terlibat aktif mencegah kasus rabies.
” Cara pencegahannya sebenarnya mudah sekali. Ikat atau kandangkan anjing yang dipelihara. Bukan diliarkan. Itu sangat efektif mengendalikan rabies. Tapi kalau diliarkan, itu justru rentan menyebarkan rabies,” jelas Sucipto.

