Jakarta – mediaaku.com – Reaksi Presiden Joko Widodo pasca mengetahui bahwa Indonesia kalah dalam gugatan Uni Eropa (UE) di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang digugat Oktober 2022 lalu soal larangan ekspor bijih nikel yang dikeluarkan pada tahun 2019.
Menurut penjelasan Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat memberikan kuliah umum di Universitas Sebelas Maret (UNS) menyatakan, pasca Indonesia kalah gugatan di WTO, ia lantas mengadu langsung kepada Presiden Jokowi.
“Apa kata presiden? Mas Bahlil negara ini sudah merdeka, negara ini ada pemerintahannya ada rakyatnya dilindungi oleh Undang-undang. Gak boleh menyerah kepada negara manapun yang mau nenekan kita lawan itu Uni Eropa di WTO,” kata Bahlil dikutip Kamis (24/8).
Bahlil mengatakan, bahwa alasan Uni Eropa menggugat Indonesia di WTO karena saat ini dunia bergerak menuju energi hijau dan industri ramah lingkungan. Di mana, bahan-bahan untuk mendukung hal-hal tersebut membutuhkan nikel.
Lanjut Bahlil, nNkel sebagaimana diketahui untuk kebutuhan bahan baku baterai kendaraan listrik. Dan baterai tersebut bahan bakunya ada empat; nikel, kobalt, mangan, dan lithium.
Ia mengatakan, Indonesia punya tiga dari empat bahan baku baterai listrik tersebut, yakni nikel, kobalt, dan mangan. Hanya lithium yang tidak dimiliki Indonesia.
Karena itu, ia menyebut negara lain, termasuk Uni Eropa tak sudi industri Indonesia berkembang. Inilah yang berujung penjegalan di WTO.
“Inilah politik luar negeri dunia agar memaksa kita untuk industri kita tidak berkembang di Indonesia,” ungkap Bahlil.

