Friday, December 19, 2025
HomeSejarah & BudayaSebelum Ada Keripik dan Cokelat, Ini Camilan Pertama Umat Manusia

Sebelum Ada Keripik dan Cokelat, Ini Camilan Pertama Umat Manusia

MEDIAAKU.COM – Sejak zaman kuno manusia telah mencari cara untuk menciptakan makanan ringan yang mudah dikonsumsi,salah satu camilan tertua yang diketahui dalam catatan arkeologi adalah Popcorn.

Bukti menunjukkan bahwa jagung yang dipop atau ‘meletup’ telah digunakan di Amerika pra-Kolumbus ribuan tahun lalu misalnya di gua “Bat Cave” di New Mexico ditemukan jagung kecil yang meletup ketika dipanaskan, diperkirakan usia lebih dari 5.600 tahun.  Jagung sebagai tanaman sudah didomestikasi di wilayah sekarang Meksiko sekitar 9.000 tahun yang lalu.

Para arkeolog dan ahli kuliner seperti Sean Rafferty menulis bahwa proses munculnya camilan semacam popcorn mungkin terjadi secara kebetulan, kemungkinan biji jagung yang terpanaskan terarah atau jatuh ke api, lalu meletup, lalu disadari orang sebagai sesuatu yang nikmat atau berguna. 

Dalam buku “An Edible History of Humanity” oleh Tom Standage, makanan ringan seperti ini dianggap bagian dari transformasi besar dalam sejarah manusia yang tak hanya tentang makan, tapi juga budaya dan teknologi.

Bermula dari budaya asli Amerika, popcorn kemudian menyebar dan berkembang dengan sangat berbeda. Dari sekadar biji-jagung yang dipanaskan di atas batu api atau pasir panas, hingga ke kereta dagang dan mesin uap penjual di akhir abad ke-19, lalu menjadi camilan standar di bioskop dalam masa Depresi Besar di Amerika. 

Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa camilan sederhana ini memiliki akar yang sangat tua jauh lebih tua daripada banyak makanan ringan modern.

Menariknya, sejarah camilan seperti popcorn mengingatkan kita bahwa camilan bukan hanya soal ‘camilan’ dalam arti ringan atau kurang penting, ia punya tempat dalam budaya, ritual, inovasi teknologi, dan ekonomi masyarakat.

Dari biji jagung yang meletup di gua kuno hingga keranjang popcorn di tepi kursi bioskop, perjalanan ini menunjukkan bahwa manusia selalu ingin mengubah bahan sederhana menjadi pengalaman makan yang menyenangkan.

Seringkali hal-hal kecil dalam hidup seperti camilan sederhana memiliki cerita besar dan nilai yang jauh melampaui tampaknya. Ketika kita menikmati sesuatu yang sederhana, sebaiknya kita juga menghargai proses, masyarakat, inovasi, dan sejarah yang tersembunyi di baliknya.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular