MEDIAAKU.COM – Empal gentong adalah salah satu hidangan khas Cirebon, Jawa Barat, yang memiliki sejarah panjang dan erat kaitannya dengan budaya masyarakat setempat. Makanan ini sudah dikenal sejak abad ke-15, seiring berkembangnya Kesultanan Cirebon. Awalnya empal gentong merupakan sajian khusus bagi kalangan bangsawan dan tamu kehormatan di lingkungan keraton.
Nama “empal gentong” berasal dari dua kata: “empal” yang berarti daging sapi yang dimasak hingga empuk, dan “gentong” yang merujuk pada wadah dari tanah liat yang digunakan untuk memasaknya. Gentong tersebut diletakkan di atas tungku dengan bahan bakar kayu, menciptakan aroma khas dan rasa yang lebih sedap.
Kuahnya dibuat dari santan dan campuran berbagai rempah seperti kunyit, ketumbar, lengkuas, dan bawang putih. Di dalamnya, terdapat potongan daging sapi, babat, dan usus, menjadikannya hidangan kaya rasa dan bergizi.
Empal gentong biasanya disajikan dengan lontong atau nasi, dan dilengkapi sambal kering cabai merah untuk menambah rasa pedas. Penggunaan gentong sebagai alat masak bukan hanya tradisi, tetapi juga cara alami menjaga keaslian rasa yang diwariskan secara turun-temurun.
Empal Gentong telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda indonesia oleh Kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi (Kemendikbudristek). Penetapan ini menunjukan pentingnya melestarikan kuliner tradisional in tidak hanya karena cita rasanya yang khas, Tetapi juga karena perannya dalam mencerminkan sejarah, tradisi dan akulturasi budaya di cirebon
Dengan terus melestarikan makanan tradisional seperti empal gentong, kita turut menjaga kekayaan budaya Indonesia agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang. (*/janu)