Sunday, October 26, 2025
HomePemilu dan Pilkada 2024Sejumlah Kandidat Gubernur Sulut Mulai Bergulir

Sejumlah Kandidat Gubernur Sulut Mulai Bergulir

Foto Kolase Kandidat Gubernur Sulut

MEDIAAKU.COM – Manado – Tahun 2024 adalah tahun politik karena tidak hanya penyelenggaraan pemilu dan pilpres melainkan juga pilkada, termasuk pilkada di Sulawesi Utara (Sulut).

Pelaksanaan pilkada Sulut ini digelar melalui pilkada serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024, dan gubernur Sulut terpilih nanti akan dilantik Januari 2025 untuk masa jabatan periode 2025-2030.

Meskipun pilkada Sulut baru akan digelar 27 November 2024, namun sudah waktunya nama-nama kandidat dipersiapkan dan dimunculkan ke permukaan.

Banyak menyebut siapa yang akan bertarung di pilkada Sulut nanti sangat bergantung pada hasil pemilu dan pilpres 14 Februari 2024.

Sebab sesuai UU Pilkada, persyaratan pencalonan kepala daerah dalam hal ini pasangan gubernur dan wakil gubernur harus memiliki persyaratan perolehan sedikitnya 25 persen dari jumlah kursi di DPRD Sulut dari partai politik (parpol) pengusung. Jika jumlah kursi DPRD Sulut ada 45 kursi, maka 25 persen dari 45 kursi adalah 9 kursi. Berarti pasangan calon itu harus memiliki 9 kursi.

Bila melihat kebelakang hasil pemilu 2019 lalu, parpol yang memperoleh kursi di DPRD Sulut masing-masing, PDIP 18 kursi, NasDem 9 kursi, Golkar 7 kursi, Demokrat 4 kursi, Gerindra 2 kursi, PAN 2 kursi, PKB 1 kursi, PSI 1 kursi dan PKS 1 kursi.

Dan pada hasil pemilu 2024 nanti sangat mungkin terjadi perubahan jumlah suara dan jumlah kursi pada masing-masing parpol. Karena hasil pemilu nanti faktor siapa presiden dan wakil presidennya dan siapa parpol koalisinya yang akan meraih suara terbanyak, sudah pasti  mempengaruhi variabel perolehan suara parpol beserta koalisinya. 

Ada 3 (tiga) poros capres-cawapres yang bertarung saat ini. Poros pertama ada koalisi Nasdem, PKB, PKS, dan partai Umat. Poros kedua ada koalisi Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, partai Garuda. Poros ketiga koalisi PDIP, PPP, Perindo dan Hanura. Sudah tentu ketiga poros ini, parpol koalisi akan saling diuntungkan dari elektabilitas masing-masing pasangan capres-cawapres untuk memberi dampak dan mendongkrak perolehan suara parpol yang bersangkutan di pemilu.

Hal ini juga diperkuat hasil survei litbang kompas pada Desember 2023 menyatakan ada 8 parpol untuk sementara lolos persyaratan Parliamentary Threshold atau mencapai ambang batas diatas 4 persen suara sesuai survei. Kedelapan parpol itu, PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat, PKB, NasDem, PKS dan PAN. Sementara PPP dan PSI disebutkan berpeluang masuk.

Diporos pertama NasDem, PKB dan PKS sebagai koalisi pendukung pasangan Anies-Muhaimin akan diuntungkan dan ketiga parpol ini diprediksi bisa lolos 4 persen di DPR. Begitu juga Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN di poros kedua dan sebagai pendukung pasangan Prabowo-Gibran diprediksi lolos menuju Senayan. Sedangkan diporos ke tiga baru PDIP dipastikan lolos ke DPR, sementara PPP terancam tak lolos, begitu juga Perindo serta Hanura dibutuhkan kerja keras di sisa waktu sebelum pemilu ini.

Lolosnya sejumlah parpol tersebut ke Senayan, juga mempengaruhi hasil perolehan kursi DPRD oleh parpol di Sulawesi Utara. Dan sudah jelas bagi parpol yang lolos itu yang berpeluang mencalonkan kandidat atau bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulut pada pilkada 27 November 2024.

Jika parpol tersebut memperoleh paling sedikit 9 kursi di DPRD, maka secara otomatis berhak mengusung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Namun jika tidak mencapai kuota itu, maka parpol-parpol itu harus melakukan koalisi untuk bisa mencapai paling sedikit 25 persen dari jumlah kursi di DPRD untuk kemudian bisa mengusung pasangan calon.

Seperti disebutkan diatas parpol yang berpeluang lolos parliamentary threshold secara nasional efek variabel suaranya akan mempengaruhi hasil suara parpol tersebut didaerah dalam hal ini PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, PKB, PAN dan PKS, dan kemungkinan akan ketambahan PPP, PSI dan Perindo.

Parpol-parpol ini para kadernya atau yang direkrut diluar kader adalah yang memiliki peluang maju sebagai kandidat dan bakal calon pasangan gubernur dan wakil gubernur Sulut.

Kita mulai dari Nasdem. Nasdem memiliki sejumlah figur yang dianggap layak maju sebagai bakal calon gubernur maupun wakil gubernur Sulut, paling tidak Ketua Nasdem Sulut Victor Mailangkay berhak untuk dicalonkan bila partainya mampu mempertahankan bahkan bisa meraih lebih 9 kursi di DPRD Sulut. Selain Victor nama-nama seperti Mantan Walikota Manado Vecky Lumentut, Ketua Komisi IX DPR RI Felly Runtuwene, Mantan Walikota Kotamobagu Tatong Bara, Mantan Walikota Bitung Max Lomban dan Mantan Bupati Bone Bolango Hamim Pou, sangat memungkinkan untuk diperhitungkan jika mereka lolos duduk dikursi DPR RI, sebagai ukuran pencalonan sebagai gubernur.

Di tubuh Partai Gerindra, nama Ketua  Gerindra Conny Lolyta Rumondor akan masuk hitungan jika berhasil meraih suara signifikan lolos ke Senayan. Bukan tidak mungkin bila Presiden terpilih nanti adalah Prabowo Subianto, akan memberi perubahan pada perolehan suara Gerindra Sulut, dan Conny akan diuntungkan dari berbagai pengaruh instrumen politik di Sulut.

Selain Conny, di partai Gerindra nama yang patut diperhitungkan adalah Jusak Kereh. Jusak yang dikenal masyarakat Sulut sebagai pebisnis yang mendirikan station televisi TVM dan Pacific TV (saat ini Kompas TV Manado) adalah Penasihat Koalisi Indonesia Maju (KIM) TKD Sulut sekaligus Penasihat Gerindra Sulut. Jusak juga tergolong fresh di dunia politik dan patut diperhitungkan setelah kesuksesannya di bidang media dan bisnis serta kemampuan meraih gelar akademis tertinggi (S3 ilmu hukum Unsrat).
Selain Conny dan Jusak, salah satu kandidat yang diperhitungkan dan disebut-sebut ingin maju sebagai kandidat Gubernur Sulut adalah Mayjen Purn Yulius S.Komaling.

Sedangkan ditubuh partai Golkar, nama Christianty “Tety” Paruntu masih diunggulkan disamping nama Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dan Mantan Kapolda Bali Irjen Purn Ronny Sompie, yang pasti mereka akan diuji jika lolos dalam pemilihan anggota DPR RI.

Ditubuh Partai Demokrat Sulut, nama Ketuanya yang juga Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud Elly Lasut masih terlalu kuat bagi pesaingnya sesama anggota partainya. Apalagi Elly Lasut dikabarkan telah memiliki jaringan relawan disejumlah wilayah di Sulut. Jikapun itu meleset anaknya Hillary Brigita Lasut akan siap bertarung merebut kursi nomor satu Sulut.

Sementara bagi kubu PDIP, banyak kalangan mengatakan dan memprediksi bahwa PDIP adalah parpol yang akan masih menguasai parlemen karena mesin partai yang masih solid.

Sudah tentu Sang King Maker Olly Dondokambey (OD), adalah penentu siapa yang akan dimajukan dalam melanjutkan kepemimpinannya untuk tambah 5 tahun atau 10 tahun ke depan. Yang pasti OD sudah beberapa kali mengatakan bahwa calon gubernur Sulut dari PDIP adalah Steven Kandouw (Wagub Sulut).

Tentu ada alasan kuat sehingga OD mempercayakan Steven sebagai bakal calon gubernur dari PDIP. Salah satunya Steven dianggap sangat memahami irama kerja bersama OD dalam melaksanakan program pembangunan Sulut selama ini. Dilain pihak secara populis figur Steven Kandouw banyak disukai berbagai kalangan disamping memiliki ketegasan dalam memimpin juga dikenal baik hati kesiapapun yang akrab.

Dibelakang Steven, dibayang bayangi sejumlah kader PDIP yang tak kalah potensinya dan memenuhi syarat sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur, ada Mantan Bupati Mitra James Sumendap, Ketua Kadin Sulut Rio Dondokambey, Mantan Bupati Bolmong Raya Yasty Suprejo, Ketua DPRD Sulut Fransiskus Andi Silangen, Walikota Manado Andrei Angouw, Bupati Minut Joune Ganda, Mantan Bupati Minahasa Roy Roring, Walikota Bitung Maurits Mantiri, dan Mantan Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut. Bahkan santer terdengar ada nama Ketua Tim Penggerak PKK Sulut Rita Tamuntuan.

Selain pencalonan melalui kursi parpol, mereka yang ingin maju sebagai bakal calon gubernur juga bisa dilakukan melalui jalur idependent. Namun calon kepala daerah dari jalur independent sesuai undang-undang pilkada setidaknya harus memiliki dukungan sekurang-kurangnya 10 persen dari total jumlah pemilih di Sulawesi Utara.

Selain anggota dan kader parpol, nama-nama kandidat gubernur Sulut diluar kader parpol yang patut diperhitungkan dan dilirik antara lain, ada nama Mantan Kepala BNN Komjen Petrus Golose, Mayjen TNI Rano Tilaar, Mantan Kapolda Sulut Irjen Purn Carlo Tewu, Irjen Purn Royke Lumowa, Ketua KKK Angelica Tengker, dan Guru Besar Unsrat Prof Kawilarang WA.Masengi.

Diharapkan wacana nama-nama kandidat yang muncul mendapat tanggapan dan sambutan hangat dari masyarakat dalam rangka menyongsong pelaksanaan pilkada yang tahapannya segera bergulir usai pelaksanaan pemilu 14 Februari 2024.

Nama-nama yang disebutkan diatas adalah berdasarkan hasil rangkuman dari beberapa survei yang dilakukan di beberapa lembaga survei dan organisasi. Selain itu nama-nama tersebut juga berkembang dari diskusi-diskusi ringan di masyarakat, elit parpol, dan diskusi dirumah-rumah kopi. Dan ini tentunya bisa juga muncul nama kandidat lain diluar dugaan yang belum sempat disebutkan.

Akhirnya, mereka yang akan maju di pilkada nanti, selain mempersiapkan dan mempunyai kendaraan politik (parpol), juga mempunyai dukungan masyarakat diberbagai wilayah di Sulut, dan yang terpenting harus memiliki visi dan misi serta program kerja untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan Sulawesi Utara yang lebih maju. (Harris Vandersloot/Jurnalis mediaaku.com)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular