MEDIAAKU.COM – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KemDiktisaintek) resmi meluncurkan Program Sekolah Garuda belum lama ini. Inisiatif ini menjadi langkah besar dalam upaya pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di seluruh Indonesia melalui dua skema utama: Sekolah Garuda Baru dan Sekolah Garuda Transformasi.
Melansir dari laman KemDiktisaintek, Jumat (10/10/2025) Hingga tahun 2029, pemerintah menargetkan pembangunan 20 Sekolah Garuda Baru, dengan empat sekolah pertama akan mulai dibangun pada 2025 dan beroperasi di tahun ajaran 2026/2027. Selain itu, 80 Sekolah Garuda Transformasi juga akan dikembangkan dari sekolah-sekolah unggulan yang sudah ada di berbagai daerah.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menjelaskan bahwa program ini merupakan implementasi visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam Program Hasil Terbaik Cepat Nomor 4, yaitu mendirikan sekolah unggulan terintegrasi di setiap kabupaten. Peluncuran Sekolah Garuda sendiri dilakukan serentak di 16 titik wilayah Indonesia dalam acara bertajuk “Mengenal Sekolah Garuda: Harapan Baru Pendidikan Unggul.”
Brian mengungkapkan bahwa Sekolah Garuda dibangun di atas tiga pilar utama: pemerataan akses pendidikan bagi seluruh anak bangsa, pengembangan pemimpin masa depan Indonesia 2045 di bidang sains dan teknologi, serta pembelajaran berkualitas yang terhubung dengan pengabdian masyarakat.
Dalam paparannya, Brian menjelaskan bahwa Sekolah Garuda Baru akan dibangun dari nol, terutama di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) atau wilayah yang minim akses pendidikan berkualitas. Sementara itu, Sekolah Garuda Transformasi berfokus pada penguatan dan pembinaan SMA/MA unggulan agar mampu bersaing secara global. Program ini mencakup peningkatan kapasitas guru, pembinaan siswa, serta penguatan tata kelola sekolah.
Lebih dari sekadar pembangunan fisik, Brian menegaskan bahwa Sekolah Garuda merupakan investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi cerdas, kompetitif, dan berkarakter kuat.
“Kita ingin mencetak Garuda-Garuda muda yang siap bersaing bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional. Kalau negara lain bisa, kita juga harus bisa,” ujarnya dengan tegas.
Sekolah Garuda menggunakan model sekolah berasrama dengan kurikulum berstandar internasional dan berbasis data. Program ini juga menanamkan nilai kepedulian sosial melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang terintegrasi dalam proses belajar.
Dalam peluncuran perdananya, pemerintah memperkenalkan 12 Sekolah Garuda Transformasi dan 4 lokasi Sekolah Garuda Baru. Beberapa sekolah yang masuk dalam kategori transformasi antara lain SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), MAN Insan Cendekia OKI (Sumatera Selatan), SMAN Unggulan MH Thamrin (Jakarta), hingga SMA Pradita Dirgantara (Jawa Tengah).
Sementara itu, empat daerah yang akan menjadi lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru adalah Belitung Timur, Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara), dan Bulungan (Kalimantan Utara).
Dengan strategi dua skema tersebut, Sekolah Garuda diharapkan menjadi katalisator transformasi pendidikan nasional yang mampu mencetak generasi unggul berwawasan global tanpa meninggalkan akar budaya lokal. Program ini menjadi simbol optimisme baru menuju Indonesia Emas 2045.(*/Stephany)