Saturday, October 25, 2025
HomeBeritaSeni Jegog Meriahkan Pesta Kesenian Bali

Seni Jegog Meriahkan Pesta Kesenian Bali

Liputan Jurnalis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri
Bali – mediaaku.com – Gamelan Jegog merupakan musik gamelan atau kesenian karawitan asli Bali. Kesenian ini merupakan seni khas Negara,Kabupaten Jembrana. Gamelan ini dimainkan dengan alat yang terbuat dari bambu.
Kesenian khas Negara ini ditampilkan di acara Pesta Kesenian Bali,tampil di panggung Madya Mandala Gedung Ksirarnawa pada tanggal 27 Juni 2022 sekitar pukul 17.00 Wita. 
Gamelan Jegog kali ini dibawakan oleh Sekaa Jegog Ghora Yowana Budaya, yang merupakan perwakilan dari Kelurahan Lelateng,Kecamatan Negara. Warga  yang menyajikan gamelan dan tari kreasi yang berjudul Angayubagia . Lalu dilanjut dengan menyajikan Gamelan yang bertema Gelar Hulu yang terinspirasi dari Sungai Gelar sebagai salah satu objek wisata yang sangat digemari masyarakat Jembrana.
Ada juga Sekaa Jegog Swara Ulangun perwakilan dari Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana,Bali. Sekaa Jegog ini menampilkab gamelan yang bertema Pengembak. Lalu dilanjut menampilkan gamelan kreasi bertema Yeh Sumbul yang terinspirasu daei keindahan alam persawahan Desa Yeh Sumbul dengan keramah tamahan penduduknya. Kemudian ditampilkan juga gamelan dengan tari kreasi berjudul Luihing Paksi yang menggambarkan keindahan burung Jalak Bali yang terbang kesana kemari menikmati indahnya kehidupan.
Adapun pertunjukan spektakuler yang ditampilkan kedua sekaa jegog ini. Mereka berkolaborasi memainkan atraksi yang dinamakan mabarung atau memainkan gamelan secara bersama-sama. Suara gamelan yang sangat meriah membangkitkan semangat para penontonnya saat itu.
Penampilan ini juga disaksikan oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba yang mengaku bangga dengan kesenian Jegog ini, karena seni ini merupakan satu-satunya kesenian yang hanya dimiliki oleh Kabupaten Jembrana.
“Ini momentum bahwa kesenian yang hanya dimiliki Kabupaten Jembrana ini tidak mati suri. Melainkan tetap eksis sampai sekarang ini,” ungkap Bupati Tamba.
 Upaya pemkab Jembrana untuk melestarikan tradisi ini yaitu menyerahkan bantuan Rp 5 juta per tahun kepada sekaa Jegog untuk merawat alat kesenian mereka. 
Bupati Tamba juga sudah berkoordinasi dengan Menparekraf RI yang ingin agar Jegog ditampilkan dalam event G-20.
“Saya juga telah berkoordinasi dengan Menparekraf RI. Beliau ingin bahwa jegog ini nantinya tampil dalam event G-20,” ungkap Bupati Tamba.
Bupati I Nengah Tamba sejak awal menjabat sebagai Bupati Jembrana telah membentuk Yayasan Jegog Jembrana yang bertujuan untuk menaikan nama Jegog agar lebih dikenal luas. 
“Jadi saya tidak ingin, jegog Jembrana tampil di kabupaten lain, diundang naik truk, diupah sangat murah. Kita sekarang sudah mulai berbenah. Bahwa jegog adalah atraksi budaya yang sangat mahal. Kita naikkan kelasnya dan saya mendukung penuh langkah tersebut,” jelas Bupati Tamba.
Dengan tampilnya Jegog di PKB tahun ini diharapkan mampu untuk membuat masyarakat khususnya warga Jembrana untuk ikut mempelajari kesenian ini agar tidak mati dan sebagai ajang promosi agar Jegog bisa dikenal luas seperti kesenian Bali lainnya.
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular