Friday, August 8, 2025
HomeIbu dan AnakSomnambulisme pada Anak,  Gangguan Serius atau Hal Biasa?

Somnambulisme pada Anak,  Gangguan Serius atau Hal Biasa?

MEDIAAKU.COM – Somnambulisme, atau yang lebih dikenal sebagai tidur berjalan, adalah gangguan tidur yang umum terjadi pada anak-anak, terutama usia 4 hingga 12 tahun. Dalam kondisi ini, anak tampak seperti terjaga, berjalan, duduk, bahkan berbicara, namun sebenarnya masih dalam keadaan tidur.

Dikutip dari Alodokter, Penyakit tidur berjalan atau somnambulisme umumnya muncul sekitar 1–2 jam setelah tertidur dan bisa berlangsung selama 5–30 menit. Pada anak-anak, penyakit tidur berjalan biasanya hanya terjadi sesekali dan akan hilang seiring pertambahan usia.Somnambulisme terjadi saat anak berada dalam fase tidur dalam (non-REM).

Penyebab tidur berjalan umumnya berkaitan dengan perkembangan sistem saraf anak yang belum matang. Faktor pemicu lainnya termasuk kelelahan, stres, demam, perubahan rutinitas tidur, serta riwayat keluarga dengan gangguan tidur serupa.

Tanda-tanda anak mengalami somnambulisme bisa mencakup berjalan tanpa arah, membuka mata namun tidak responsif, atau melakukan aktivitas sederhana tanpa kesadaran. Yang perlu diingat, anak yang tidur berjalan tidak menyadari apa yang terjadi dan biasanya tidak akan mengingat kejadian tersebut keesokan harinya.

Menghadapi anak yang tidur berjalan memerlukan pendekatan yang tenang. Jangan membangunkan anak secara paksa karena bisa membuat mereka bingung atau ketakutan. Sebaliknya, arahkan anak kembali ke tempat tidur dengan lembut dan pastikan lingkungan di sekitarnya aman dari benda tajam atau tangga.

Penting juga bagi orang tua untuk tidak menyalahkan atau memarahi anak. Mereka tidak melakukannya dengan sengaja dan tidak menyadari tindakannya. Bila tidur berjalan terjadi sangat sering atau disertai risiko cedera, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Somnambulisme bukanlah kesalahan anak, melainkan proses alami yang sebagian besar bisa diatasi dengan kesabaran dan perhatian. Memahami kondisi ini bukan hanya membantu anak tidur lebih baik, tapi juga mempererat hubungan emosional antara anak dan orang tua.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular