Jakarta – mediaaku.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani pada saat rapat kerja dengan komisi XI DPR RI, di Jakarta Kamis 2 Juni 2022, memperingatkan kewaspadaan terhadap inflasi yang bisa memicu resesi. Namun inflasi di Indonesia tak setinggi negara-negara lain. Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, Kamis Siang, sudah mengumumkan inflasi tahun ke tahun (yoy) Mei 2022 terhadap Mei 2021 sebesar 3,55 persen.
Lebih lanjut menurut Sri Mulyani, Karena bila melihat negara lain, inflasi sudah lebih dulu naik gila-gilaan. Sebut saja Amerika Serikat (AS) dengan inflasi 8,3%. Akibat kondisi tersebut Bank Sentral AS terpaksa menaikkan suku bunga acuan dengan agresif.
Inggris alami inflasi sampai dengan 9%, tertinggi sejak 40 tahun terakhir. Inggris juga ambil langkah moneter yang serupa dengan AS.
Sementara itu Rusia menembus level 17,8%, Brasil 12,1%, Meksiko 7,7%, India 7,8% dan Korea Selatan 4,8%.
Lonjakan ini dipengaruhi oleh persoalan rantai pasok yang terjadi ketika pandemi covid-19 dan disambung oleh kenaikan harga komoditas energi dan pangan akibat perang Rusia dan Ukraina.
Menurut Sri Mulyani, bukan hanya harga tinggi tapi bisa mengancam kinerja ekonomi dan seperti AS bisa resesi.

