Manado – mediaaku.com – Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Sulawesi Utara yang juga Wakil Gubernur, Steven Kandouw, meminta hasil dari Seminar Nasional seminar AIPI di Manado dengan tema : “2024-Pemilu Kita Masa Depan Kita : Memaknai Pemilu Lintas Generasi”, dapat menghasilkan rekomendasi bagi pelaksanaan pemilu 2024 yang beradab dan ber peri kemanusiaan.
“Tanpa pemilu yang baik dan beradab, maka hasil pemilu kita akan berimbas ke masa depan anak cucu kita,” harap Steven Kandouw, saat membuka seminar tersebut di Manado, Jumat.
Peserta seminar nasional yang terdiri dari sebagian besar mahasiswa, menurut Steven adalah salah satu instrumen penting dalam pemilu.
Sebab, mahasiswa merupakan pemilih pemula atau pemilih milenial yang rata-rata menggunakan gadged selama 11 jam setiap hari. “Dalam praktek pemilu semua akan terjadi melalui teknologi dalam gadged,” ujar Wagub Sulut.
Dan yang perlu diantisipasi oleh AIPI, adalah perkembangan teknologi industri yang saat ini sedang memasuki revolusi industri teknologi 5.0, dimana semua bisa terjadi kecurangan pemilu hanya melalui gadged.
“Inilah yang harus diantisipasi oleh AIPI, terutama terhadap pemilih pemula dalam hal ini mahasiswa. Dimana kita tak bisa pungkiri seorang caleg bisa terpilih menjadi anggota legislatif hanya melalui pesan dan gimik yang diatur melalui teknologi 5.0 melalui gadged,” ungkap Steven Kandouw.
Seminar Nasional yang dilaksanakan AIPI bekerjasama dengan KPU, dihadiri Ketua Umum Pusat AIPI Dr Alfitra Salamm dan Dekan Fisipol Unsrat Novie Pioh. Sedangkan panelis yang hadir, masing-masing, Pengurus Pusat AIPI yang juga Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Prof Dr Nurliah Nurdin, Direktur Kebijakan Publik, Hukum, dan Pertahanan Keamanan BRIN Moch Nurhasim, dan Dosen Fisipol Unsrat Dr Ferry Liando. Sebagai pembicara pembanding milenial, masing-masing, Kalangan Milenial Yang diwakili Jeremia Kaligis dan Aktivis Perempuan Mineshia Lesawengen.
