Monday, October 6, 2025
HomeSejarah & BudayaTari Saman: Warisan dari Gayo, Jejak Sejarah yang Hampir Terlupakan?

Tari Saman: Warisan dari Gayo, Jejak Sejarah yang Hampir Terlupakan?

MEDIAAKU.COM – Tari Saman adalah salah satu warisan budaya dari Aceh yang sudah dikenal luas, bahkan hingga mancanegara. Tari ini berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh, dan awalnya digunakan sebagai media dakwah oleh seorang ulama besar bernama Syekh Saman pada abad ke-17.

Dalam catatan budaya yang ditulis oleh Edy  Sedyawati (2002) dalam “Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah”, disebutkan bahwa tari tradisional sering menjadi sarana untuk menyampaikan pesan moral maupun ajaran agama kepada masyarakat.

Hal ini juga terlihat jelas pada Tari Saman yang berkembang beriringan dengan masuknya Islam ke Aceh.Ciri khas tarian ini terletak pada gerakan serentak para penarinya yang duduk berbaris rapi. Mereka menepuk dada, paha, dan tangan sambil menyanyikan syair dalam bahasa Gayo.

Syair tersebut biasanya berisi nasihat, petuah, atau pujian kepada Tuhan. Kekompakan menjadi inti dari tarian ini karena setiap penari harus bergerak serasi tanpa ada yang mendahului atau tertinggal. Jika satu orang saja terlambat, maka seluruh barisan akan terlihat kacau. Karena itu Tarian ini sering dianggap simbol kebersamaan dan kekuatan kolektif masyarakat Aceh.

Menurut Sinar (1995) dalam “Sejarah dan Budaya Aceh”, awalnya Tari Saman hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu, seperti peringatan hari besar Islam atau pertemuan adat. Namun, seiring waktu, tarian ini semakin populer dan diangkat sebagai salah satu identitas budaya Indonesia.

Pada tahun 2011, UNESCO  menetapkan Tari Saman sebagai Warisan Budaya Takbenda yang membutuhkan perlindungan mendesak. Pengakuan ini menjadi bukti bahwa budaya lokal dapat dihargai dunia internasional jika terus dilestarikan.

Melestarikan Tari Saman berarti menjaga jati diri bangsa. Dengan memahami sejarah dan makna yang terkandung di dalamnya, generasi muda diharapkan tidak hanya bangga, tetapi juga termotivasi untuk melestarikan budaya sebagai bagian dari identitas nasional.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular