MEDIAAKU.COM- Tari Hudoq adalah tarian tradisional suku Dayak yang sangat kental dengan nilai spiritual dan adat istiadat.
Frans Jiu Luay seorang seniman Dayak Bahau yang dikenal sebagai Maestro Hudoq memandang Tarian ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi sebagai ritual sakral dan panggilan hidup yang mewakili hubungan manusia dengan sesama (horizontal) dan Tuhan (vertikal).
Dikutip dari wikipedia,nama “Hudoq” sendiri berarti menjelma yaitu jelmaan dari roh yang menggunakan topeng agar bisa berhubungan dengan manusia.
Asal usul Tari Hodoq berakar dari mitos dan kepercayaan nenek moyang. Menurut legenda, ada kisah mengenai manusia yang berhubungan dengan makhluk gaib dari dasar sungai, lalu muncul wujud berbagai roh yang memengaruhi kehidupan manusia.
Tari Hodoq kerap ditampilkan dalam rangkaian upacara panen. Masyarakat Dayak percaya bahwa melalui tarian ini, mereka memohon perlindungan bagi tanaman padi agar terhindar dari hama dan gagal panen.
Gerakan-gerak tarian ini dinamis, penari memakai kostum menggunakan daun pisang, dedaunan, serta topeng kayu yang melukiskan binatang seperti babi, monyet, tikus, atau burung elang dan topeng burung elang sering dianggap sebagai simbol pelindung panen.
Setiap elemen tari memiliki makna. Gerakan, kostum, dan topeng bukan sekadar hiasan, melainkan wujud simbol penghormatan kepada leluhur dan alam sekitar. Misalnya, daun pisang yang menghiasi pakaian mencerminkan kesuburan dan harapan agar bumi tetap hijau dan memberi berkah.
Selain itu, tarian ini juga menjadi panggilan spiritual sebagai media komunikasi manusia dengan kekuatan yang dianggap gaib.
Dalam praktiknya, seluruh masyarakat ikut terlibat, mulai dari merancang topeng, menghias ruang upacara, hingga mendukung penari agar dapat menari sebaik mungkin. Persiapan ini memperlihatkan betapa pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam menjaga tradisi.
Dengan menjaga dan memahami Tari Hodoq, kita tidak hanya melestarikan sebuah tarian, tetapi juga meneruskan nilai-nilai luhur hormat kepada leluhur, keselarasan dengan alam, dan semangat kebersamaan antarwarga.(*/janu)

