Wednesday, June 25, 2025
HomeIbu dan AnakTeman Jadi Tempat Curhat, Bukan Orang Tua, Kenapa Bisa Begitu?

Teman Jadi Tempat Curhat, Bukan Orang Tua, Kenapa Bisa Begitu?

MEDIAAKU.COM – Banyak orang tua merasa heran atau bahkan kecewa ketika anak mereka lebih memilih bercerita kepada teman dibanding kepada mereka sendiri.

Fenomena ini sebenarnya bukan hal aneh. Dalam proses tumbuh kembangnya, anak-anak mengalami fase pencarian jati diri dan kebutuhan untuk merasa dimengerti tanpa dihakimi.

Teman sebaya biasanya dianggap lebih mampu memahami perasaan dan pengalaman mereka, karena berada dalam tahap kehidupan yang serupa.

Menurut Hurlock dalam bukunya “Developmental Psychology”,  remaja memiliki kebutuhan besar untuk diterima dalam kelompok sosialnya.

Di usia ini, hubungan dengan teman menjadi sangat penting karena mereka membantu anak merasa diterima dan dihargai. Teman seringkali menjadi tempat curhat yang dirasa aman karena tidak memberi tekanan atau ekspektasi tinggi seperti yang kadang datang dari orang tua.

Orang tua, meski berniat baik, sering memberikan nasihat atau langsung menilai ketika anak bercerita.

Hal ini bisa membuat anak merasa tidak bebas atau takut dihakimi. Anak akhirnya menutup diri, bukan karena tidak sayang pada orang tua, tetapi karena ingin mempertahankan ruang aman untuk emosinya. Sementara itu, teman lebih sering bersikap mendengarkan tanpa memberi tuntutan, yang membuat anak merasa lebih leluasa.

Jika orang tua ingin anak terbuka, yang dibutuhkan bukan sekadar bertanya, tetapi menciptakan suasana yang mendukung, penuh empati, dan menghargai perasaan anak.

Keterbukaan bukanlah soal siapa yang lebih dipercaya, tetapi siapa yang lebih mampu menciptakan rasa aman. (*/Janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular