MEDIAAKU.COM – Lompat Batu atau dalam bahasa lokal disebut “Fahombo” adalah tradisi budaya yang berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara. Tradisi ini merupakan symbol kedewasaan dan keberanian bagi laki laki di kebudayaan masyarakat Nias.
Tradisi Lompat Batu dilakukan dengan melompati tumpukan batu setinggi sekitar dua meter, batu itu disusun menyerupai tembok tebal dan kokoh. Seorang pemuda yang siap menjalani tradisi ini harus melompat tanpa bantuan alat apa pun.
Dalam kepercayaan masyarakat Nias, seseorang yang berhasil melompati batu tersebut dianggap telah matang secara fisik dan mental, dan layak dianggap sebagai pria dewasa yang siap membela desa.
Di lansir pada laman Kemendikbud (2020), pada tradisi lompat batu ini tidak semua pemuda bisa melakukannya, seseorang yang berhasil dianggap heroik dan prestisius serta matang sebagai pembela kampungnya. Biasanya setelah anak laki laki berhasil melakukannya, akan diadakan syukuran sederhana dengan menyembelih ayam atau hewan lainnya.
Kini, Lompat Batu juga menjadi daya tarik wisata budaya. Wisatawan yang datang ke Nias sering menyaksikan pertunjukan ini di desa-desa adat seperti Bawomataluo.
Para pelompat yang sudah terlatih mempertunjukkan kemampuan mereka dengan penuh semangat, sambil mengenakan pakaian tradisional khas Nias.
Tradisi ini mengajarkan bahwa untuk menjadi seseorang yang dihormati, dibutuhkan usaha keras, keberanian, dan kesiapan mental. Tidak ada keberhasilan yang datang dengan mudah. Setiap lompatan adalah simbol perjuangan hidup menghadapi tantangan dan menaklukkan rasa takut demi mencapai kedewasaan sejati. (*/janu)
