MEDIAAKU.COM – Pada tahun pertama kehidupan, sistem pencernaan, ginjal, dan metabolisme bayi belum matang sepenuhnya. Ahli nutrisi dan pediatrik memberi penjelasan bahwa pemberian susu sapi kepada bayi di bawah umur satu tahun dapat membawa risiko yang sebaiknya dihindari.
Susu sapi mengandung kadar protein, garam, dan mineral yang terlalu tinggi untuk ginjal bayi yang masih berkembang, dan justru memiliki kandungan zat besi, vitamin E, dan asam lemak esensial yang lebih rendah daripada susu formula atau ASI.
Buku “Infant Nutrition and Feeding: A Reference Handbook” yang diterbitkan oleh United States Department of Agriculture (USDA) juga mengungkap bahwa susu sapi dan susu kambing memiliki potensi menyebabkan kehilangan darah mikro di saluran cerna bayi, sehingga meningkatkan risiko anemia zat besi.
Selain itu, meta-analisis menunjukkan bahwa pemberian susu hewani (termasuk susu sapi) pada bayi usia 6–11 bulan dibandingkan susu formula berisiko lebih besar menimbulkan anemia defisiensi besi.
Ada beberapa alasan mengapa susu sapi belum cocok untuk bayi di bawah 1 tahun:
1.Komposisi nutrisinya tidak ideal bagi bayi dimana jumlah protein dan mineral seperti natrium, kalium, fosfor dan kalsium jauh lebih tinggi dibanding yang optimal untuk usia tersebut.
2.Susu sapi kurang mengandung zat besi dan tidak membantu penyerapan zat besi dari makanan lain, bahkan bisa mengganggu penyerapan tersebut atau menimbulkan perdarahan kecil dalam usus bayi.
3.Bayi membutuhkan jenis lemak khusus dan keseimbangan nutrisi yang ada pada ASI atau susu formula yang diformulasikan khusus, yang belum dipenuhi oleh susu sapi biasa.
Oleh karena itu, rekomendasi umum adalah agar bayi mendapat ASI eksklusif atau susu formula yang diperkaya zat besi hingga usia sekitar satu tahun, dan hanya setelah satu tahun barulah pengenalan susu sapi secara rutin dilakukan.
Sebagai orang tua atau pengasuh, kita harus mengutamakan kecukupan nutrisi yang sesuai dengan tahap perkembangan si kecil. Kesabaran dan ketelitian dalam memilih makanan atau minuman yang tepat akan membantu bayi tumbuh sehat secara optimal daripada terburu-buru memberikan yang “mirip dewasa” dan kemudian menimbulkan risiko yang bisa dihindari.(*/janu)

