Liputan Jurnalis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri
Denpasar – mediaaku.com – Ogoh-ogoh yang telah di angkat dan diarak keliling ke seluruh penjuru desa di Bali, wajib dibakar setelah pawai. Makna Ogoh-ogoh dibakar saat malam pengerupukan memiliki makna tersendiri bagi umat Hindu di Bali.
Rupanya, Ogoh-ogoh memiliki makna mengandung unsur bhutakala atau sesuatu yang jahat yang dianggap bisa menggangu umat Hindu saat perayaan Nyepi.
Agar tidak mengganggu prosesi saat umat Hindu melakukan Nyepi, maka unsur jahat yang ada di dalam perwujudan Ogoh-ogoh itu harus dimusnahkan atau dengan cara dibakar.
Dan jika unsur bhutakala atau unsur jahat dalam Ogoh-ogoh tidak dimusnahkan maka dikhawatirkan akan mengganggu keheningan dan kesucian hari Raya Nyepi.

