Denpasar – mediaaku.com – Taman Nasional Bali Barat (TNBB) berhasil mengamankan belasan bangkai hewan satwa dilindungi yang ditemukan dalam mobil pelaku perburuan liar pada Sabtu, 14 Oktober 2023. Kepala Balai TNBB, Agus Krisna, mengungkapkan bahwa peristiwa ini diperkirakan terjadi pada Jumat, 13 Oktober 2023. Dalam insiden ini, 15 bangkai satwa, termasuk 11 ekor kijang, 1 ekor rusa timor, dan 3 ekor babi hutan, berhasil diamankan oleh petugas. Kendaraan yang digunakan oleh terduga pelaku telah diserahkan kepada pihak kepolisian.
Agus Krisna menjelaskan bahwa bangkai-bangkai hewan tersebut telah dikubur sesuai dengan petunjuk kepolisian setelah pemeriksaan. “Untuk bangkai-bangkai hewan ini sesuai petunjuk kepolisian setelah dilakukan pemeriksaan dan sudah dilakukan penguburan,” ungkapnya.
Kejadian ini dimulai ketika kendaraan Toyota Kijang masuk ke wilayah TNBB melalui pintu masuk menuju Pura Segara Rupek, Kabupaten Buleleng, sekitar pukul 17:00 WITA. Pintu masuk tersebut sering digunakan oleh masyarakat untuk keperluan persembahyangan, sehingga awalnya tidak menimbulkan kecurigaan dari petugas.
Namun, petugas mulai mencurigai kendaraan tersebut saat keluar dari hutan pada Sabtu pagi. Dua orang yang berada dalam mobil mencoba melarikan diri setelah petugas mencurigai mereka saat hendak melewati palang pemeriksaan di wilayah Tegal Bunter, Kecamatan Gerokgak. Mereka berhasil melarikan diri ke dalam hutan, meninggalkan mobil beserta hasil buruan.
Agus Krisna menyoroti bahwa kasus ini menunjukkan bahwa para pemburu saat ini memanfaatkan kondisi musim kemarau untuk melakukan perburuan, karena satwa-satwa TNBB keluar dari hutan mencari air dan makanan.
Sebagai tanggapan terhadap insiden ini, pihak TNBB telah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku perburuan liar. Kasus ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya melindungi satwa liar dan menjaga kelestarian hutan serta taman nasional.
Agus Krisna menegaskan upaya peningkatan pengawasan harian di wilayah TNBB, tetapi mengakui bahwa luasnya wilayah TNBB membuat pengawasan menjadi tugas yang sulit untuk dilakukan. (Dea-Bali)