MEDIAAKU.COM – Toshikoshi Soba adalah tradisi khas Jepang yang dijalankan pada malam Tahun Baru, yakni memakan mi soba dari soba (gandum kuda) untuk menandai peralihan tahun.
Istilah “toshikoshi” sendiri bermakna “melintasi tahun”, dan mi soba dihidangkan agar keluarga dapat menyudahi tahun lama dan menyambut tahun baru dengan harapan baik.
Dikutip dari wikipedia,tradisi ini dimulai sekitar periode Edo (1603–1867) dan ada beberapa teori yang memercayai bahwa mi soba yang panjang melambangkan akan umur panjang.
Sementara itu, sumber lain mencatat bahwa soba telah dikonsumsi sebagai mi sejak sekitar abad ke-16 hingga ke-17 ketika jenis “sobakiri” mulai muncul.
Mi soba disebut sebagai “tahun-melintasi mi” karena bentuknya panjang dan tipis: panjangnya melambangkan harapan hidup panjang, sedangkan tipis dan mudah putus melambangkan memutuskan kesialan atau kesulitan dari tahun yang lalu.
Ada pula kepercayaan bahwa soba (gandum kuda) cukup tangguh menghadapi cuaca buruk, sehingga melambangkan ketahanan dan harapan agar keluarga tetap kuat menghadapi tantangan.
Beberapa catatan juga menyebut bahwa tukang emas di Jepang kuno menggunakan adonan gandum kuda untuk mengumpulkan debu emas, sehingga soba kemudian diasosiasikan dengan keberuntungan finansial.
Kebiasaan ini selaras dengan suasana malam pergantian tahun di Jepang: sebelum tengah malam orang sibuk membersihkan rumah, mempersiapkan makanan, dan kemudian duduk bersama keluarga menikmati mangkuk toshikoshi soba.
Dari sudut pandang budaya, toshikoshi soba bukan sekedar makan malam. Ia merupakan ritual simbolis yang mengajak kita melakukan refleksi: mengenang tahun yang selesai, melepaskan yang buruk, dan menyongsong tahun yang baru dengan semangat dan harapan.
Semoga dengan memahami asal-usul dan makna toshikoshi soba, kita tak hanya menyantap mi tahun baru, tetapi juga merayakan kesempatan untuk memulai lagi tahun yang baru dengan dengan bijak.(*/janu)

