Saturday, June 7, 2025
HomeHukumTragedi di Serang: Suami Habisi Istri Usai Ketahuan Selingkuh, Kriminolog UI Ungkap...

Tragedi di Serang: Suami Habisi Istri Usai Ketahuan Selingkuh, Kriminolog UI Ungkap Faktor Pemicu

MEDIAAKU.COM – Sebuah kasus pembunuhan yang terjadi di Serang, Banten, membuka tabir kelam mengenai rapuhnya hubungan rumah tangga. Seorang suami, WP (37), diduga menghabisi nyawa istrinya, PS (35), setelah pertengkaran terkait dugaan perselingkuhan.

Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menyebut bahwa kejadian ini merupakan cerminan dari retaknya ikatan emosional dan komunikasi dalam keluarga.

Dilansir Beritasatu, Sabtu (7/6/2025) Adrianus mengungkapkan tiga penyebab utama yang dapat mendorong seseorang melakukan tindak kekerasan ekstrem terhadap pasangan.

“Ini menandakan hubungan yang sudah tidak sehat. Kalau masih ada cinta dan kehangatan, konflik rumah tangga tidak akan mengarah ke tindakan brutal,” ujarnya.

Insiden tragis tersebut terjadi di kediaman pasangan itu, yang berada di kawasan Perumahan Puri Anggrek, Serang. Awalnya, korban memergoki pesan dari perempuan lain di ponsel pelaku. Konfrontasi pun terjadi, yang kemudian memicu kemarahan Wadison hingga berujung pada aksi kekerasan.

Korban sempat mencoba melawan, namun akhirnya pelaku mencekiknya dan mengikat tubuhnya dengan tambang sampai tak bernyawa. Untuk mengelabui petugas, pelaku berusaha menciptakan skenario palsu seolah-olah istrinya menjadi korban perampokan.

Ia bahkan memukul kepala korban dengan benda keras dan membuang perhiasan milik istrinya ke dalam toilet agar terlihat seperti dirampok. Lebih dari itu, pelaku juga melukai dirinya sendiri agar seolah menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Namun upayanya tak membuahkan hasil. Berkat penyelidikan yang teliti, polisi dari Polres Serang Kota berhasil mengungkap fakta di balik kebohongan pelaku.

Adrianus menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor kriminogen yang menjadi latar belakang pembunuhan ini:

1.Keretakan dalam rumah tangga, di mana cinta dan komunikasi telah lama hilang.

2.Niat dan peluang, mengindikasikan bahwa pelaku telah menyimpan keinginan untuk menghabisi korban agar bisa memulai hidup baru dengan orang lain.

3.Situasi mendukung di lokasi kejadian, karena rumah dalam keadaan sepi dan hanya ditempati oleh anak korban.

“Ada unsur perencanaan dalam tindakan ini. Itu menandakan pelaku sudah kehilangan empati terhadap pasangannya,” jelas Adrianus.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga komunikasi dan kesehatan emosional dalam hubungan rumah tangga, serta kewaspadaan terhadap gejala kekerasan yang mungkin tersembunyi di balik dinding rumah. (*/stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular