MEDIAAKU.COM – Di era serba digital, manusia semakin sulit lepas dari ponsel. Namun, pada 2025 muncul tren gaya hidup baru yang justru mengajak masyarakat untuk kembali menikmati momen nyata: no-phone zones dan DIY creative spaces. Keduanya dianggap sebagai cara efektif untuk mengurangi kejenuhan digital sekaligus memperkuat kualitas hubungan sosial.
Menurut Yelp Trend Report 2025 yang dikutip dari Real Simple Konsep no-phone zones kini semakin banyak diadopsi oleh kafe, restoran, hingga ruang komunitas. Area ini mengajak pengunjung untuk meletakkan ponsel dan fokus pada percakapan, aktivitas, atau sekadar menikmati suasana.
Tren ini muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap digital fatigue, kelelahan akibat terlalu sering menggunakan gawai. Dengan hadir sepenuhnya tanpa gangguan notifikasi, orang bisa lebih mindful, menikmati interaksi tatap muka, serta merasa lebih tenang.
Selain ruang tanpa ponsel, masyarakat juga semakin menyukai DIY creative spaces. Tren ini mendorong orang untuk menciptakan ruang pribadi yang merefleksikan kepribadian mereka melalui aktivitas kreatif, seperti scrapbooking, membuat dekorasi handmade, hingga menghidupkan nuansa retro ala ruang tamu tahun 70-an.
Aktivitas DIY bukan hanya menghasilkan karya unik, tetapi juga memberi kepuasan emosional karena melibatkan proses, imajinasi, dan sentuhan personal. Banyak komunitas yang menjadikan creative spaces sebagai sarana berkumpul, berkreasi, dan saling terhubung secara lebih manusiawi.
Fenomena no-phone zones dan DIY creative spaces mencerminkan kerinduan masyarakat akan kehidupan yang lebih sederhana dan autentik. Tren ini diprediksi akan terus berkembang karena mampu menjadi penyeimbang antara kehidupan digital dan kebutuhan akan interaksi sosial yang hangat serta berkualitas.
Dengan hadirnya dua tren ini, gaya hidup tahun 2025 menunjukkan bahwa manusia semakin sadar pentingnya menjaga keseimbangan: bukan hanya hidup di dunia maya, tetapi juga memberi ruang untuk keterhubungan nyata dan ekspresi kreatif.(*/Stephany)