MEDIAAKU.COM – Duta Wanita dari Organisasi Perdamaian Dunia atau Woman Ambassador Of World Peace Organisation (WPO) sekaligus Ketua Umum Moeldoko Center, Trisya Suherman, melakukan audiensi dengan Wakapolda Bali Brigjen Pol Dr I Gusti Kade Budhi Harryarsana, di Bali, Rabu 24 Juli 2024, dalam rangka kegiatan Hari Perdamaian Dunia 21 September 2024 mendatang.
Pada pertemuan dengan Wakapolda Bali dan Kapolresta Denpasar Kombes Pol Wisnu Prabowo, Duta Wanita Perdamaian Dunia Trisya Suherman bersama beberapa orang Panitia Hari Perdamaian Dunia, menyampaikan bahwa, maksud dan tujuan kedatangannya di Mapolda Bali adalah untuk mengkoordinasikan terkait peringatan Hari Perdamaian Dunia, yang rencananya akan dilaksanakan di Taman Perdamaian Kertalangu Kota Denpasar.
Pada acara itu menurut Trisya Mahasiswi S2 Manajemen IBM ASMI Jakarta ini, akan menggelar doa bersama serta menyalakan lilin dan rangkaian acara-acara lainnya.
“Rangkaian acara itu antara lain akan dilaksanakan bakti sosial dan donor darah pada 19 September 2024, dilanjutkan dengan pelepasan tukik dan kegiatan bazzar UMKM pada 20 September 2024 di Denpasar,ā ujar Trisya, pengusaha cantik ini.
Trisya yang juga Ketua Umum Moeldoko Center itu mengatakan, Hari Perdamaian Dunia yang diperingati setiap tahun pada tanggal 21 September memiliki makna sebagai upaya setiap insan manusia untuk menciptakan perdamaian dunia.
Selain itu tujuan dan cita-cita dari Organisasi Perdamaian Dunia atau The World Peace Organization (WPO) adalah mewujudkan dunia tanpa kekerasan.
Trisya yang bertindak sebagai Ketua Panitia Hari Perdamaian Dunia tersebut mengungkapkan, panitia juga akan mengundang Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Menteri Pariwisata, Tamu dari luar negeri, Gubernur Bali, Pangdam Udayana, dan Kapolda Bali.
Pada pertemuan itu Wakapolda Bali Brigjen Pol I Gusti Kade Budhi Harryarsana, berharap agar pihak panitia dapat melakukan mapping wilayah di Bali untuk mengetahui kondisi masyarakat sehingga pada saat menggelar bakti sosial donor darah, bedah rumah, dan kegiatan lainnya dapat menyentuh dan dirasakan masyarakat secara langsung, terlebih terhadap masyarakat yang kurang mampu.
Sebelumnya sejak menyandang sebagai Duta Wanita dari Organisasi Perdamaian Dunia, Trisya Suherman mengaku telah mendedikasikan dirinya pada kegiatan sosial kemanusiaan dan perdamaian, sebagai komitmen menjadi anggota Organisasi Perdamaian Dunia.
Menurut Trisya, saat ini organisai perdamaian dunia World Peace Organisation (WPO) telah tumbuh dan berkembang berskala Internasional, yang anggotanya terdiri dari berbagai komunitas perdamaian dari 202 negara, yang diwajibkan memiliki hubungan harmonisasi, komunikasi dan hubungan emosional organisasi yang baik dengan pemerintah di masing-masing negara, dimana komunitas perdamaian tersebut berada dalam wilayah hukum masing masing negara dimana setiap anggota berada.
Terbentuknya WPO, jelas Trisya, merupakan sebuah keniscayaan bagi dunia yang merindukan perdamaian dalam arti yang sesungguhnya. Ia menyebut, para pendiri WPO sangat menyadari bahwa eksistensi organisasi yang memiliki legalitas merupakan sebuah keinginan bersama.
“Sehingga Perdamaian dunia tidak tersembunyi di semak-semak belantara yang tidak memiliki legitimasi dari masyarakat dunia, harapan pendiri kegiatan WPO menjadi formal dan dapat diterima oleh setiap bangsa-bangsa dan komunitas organisasi perdamaian dunia,” ungkapnya.
Menurut Trisya, Duta Perempuan Perdamaian Dunia tidak sama dengan pemilihan kecantikan, Duta Perempuan Dunia adalah mereka yang peduli pada bidang sosial, pendidikan dan Kemanusiaan.
“Adapun yang menjadi tugas dari Duta Perempuan Perdamaian Dunia adalah mempromosikan dan menyebarkan Perdamaian baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini sesuai pilar WPO yakni Perdamaian, Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan,” ujar Trisya, pemilik beberapa perusahaan ini. (*/hvs)