Jembrana, Bali – mediaaku.com – I Made Dwi Jana Putra, seorang warga di Jembrana, Bali, mengungkapkan bahwa saldo di rekening miliknya di salah satu bank yang baru dicairkan dari kredit bank di Jembrana terkuras hilang diduga akibat modus phishing atau penipuan melalui cara mengirimkan aplikasi link atau tautan palsu.
Uang dengan jumlah sekitar Rp 81 juta tersebut rencananya hendak dipakai untuk upacara atau selamatan tiga bulanan anaknya nanti.
Pihak bank menyatakan bahwa saldo uang di rekeningnya hilang diketahui pada Sabtu, 14 Oktober 2023 lalu. Saat itu korban hendak mentransfer uang ke rekening istrinya untuk belanja peralatan rumah tangga. Namun, ia kaget setelah sempat mengecek saldo sebelum mentransfer uang, ternyata hanya sisa Rp 148 ribu.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, korban langsung menghubungi call center bank dan mengadukan kejadian yang dialaminya. Kemudian, pihak bank mengkonfirmasi ada transaksi menggunakan aplikasi QRIS pada tanggal 13 dan 14 Oktober 2023, berturut turut sebanyak 9 kali dengan jumlah nominal rata rata Rp 9 jutaan.
Korban juga melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian dan berharap pihak bank memberikan kebijakan terkait kejadian yang korban alami. Mengingat pinjaman kredit yang belum sempat digunakan hilang begitu saja termasuk saldo uang di rekening sebelumnya.
Dikonfirmasi terpisah Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Agus Riwayanto Diputra, membenarkan adanya laporan terkait nasabah salah satu bank yang kehilangan saldo rekeningnya. Namun, saat ini pihaknya masih terkendala kurangnya bukti dari pihak pelapor. “Ada laporannya. Cuman untuk sementara ini, kita masih dalam tahap penyelidikan dulu,” ujarnya. (5/12)
Karena itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak bank, terkait dengan kebenaran transaksi yang terjadi pada rekening korban. “Kenapa dan apa penyebabnya, kan dari mereka yang bisa menjelaskan, kode-kode transaksinya, itu mereka yang lebih tau. Jadi kami akan coba koordinasi, karena ini juga kan menyangkut nasabahnya mereka,” ungkapnya.
Atas kejadian ini, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan hati-hati terhadap modus-modus baru penipuan. Mengingat kemajuan teknologi semakin canggih, maka semakin canggih pula modus modus pelaku kejahatan, apalagi menyangkut langsung ke rekening para korban. “Agar lebih hati-hati, agar lebih bijak dalam penggunaan HP. Jangan membiasakan mengklik ataupun men-download aplikasi ke HP, berupa APK, tautan, undangan, maupun pemberitahuan yang tidak jelas dan mencurigakan,” sebutnya. (Dea-Bali)