Bali – mediaaku.com – Bali merupakan pulau yang memiliki banyak desa-desa yang terbagi menjadi banjar adat. Ada beberapa desa yang belum memiliki jangkauan akses internet yang baik. Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Santi) Buleleng mengusulkan untuk memperluas akses internet gratis. Akses internet ini diharapkan bisa mencakup banjar adat. Sehingga layanan itu bisa dirasakan ke seluruh penjuru masyarakat.
Sebelumnya, program internet gratis dilayani lewat program Bali Smart Island. Program ini hanya berjalan di tingkat desa saja. Biasanya akses ini di pasang di balai banjar ataupun titik kumpul di desa tersebut.
Kepala Dinas Kominfo Santi Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, pihaknya telah menyurati Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfo) Bali. Dalam surat itu, pihaknya mengusulkan agar akses internet bisa diperluas lagi.
“Kami meneruskan apa yang jadi harapan prajuru dan krama di desa adat. Kebanyakan berharap agar akses internet bisa diperluas sampai ke banjar adat,” kata Suwarmawan.
Menurut Sumawarman, ada banyak desa adat yang masih membutuhkan akses internet.
Hal serupa juga terjadi di Desa Adat Panji. Wewidangan Desa Adat Panji mencakup wilayah Desa Panji, Desa Panji Anom, dan sebagian Desa Tegallinggah. “Mengacu pertimbangan tersebut, maka kami menyurati provinsi. Mudah-mudahan dapat disetujui,” ungkapnya.
Berdasarkan data Diskominfo Santi Buleleng, tercatat ada 654 banjar adat di Buleleng. Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan program internet gratis ini sekitar 6 miliar rupiah dalam setahun.
“Kalau bisa disetujui, ini akan sangat membantu penyebaran informasi pada krama adat. Kedepan ini juga akan memudahkan pemberdayaan ekonomi krama, sampai ke tingkat banjar,” demikian Suwarmawan.
Tentunya akses internet ini juga bisa membantu masyarakat setiap harinya. Mereka pun dapat mengakses informasi dengan cepat.
