MEDIAAKU.COM – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU), Diana Kusumastuti, melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah untuk meninjau sejumlah infrastruktur penanganan pasca bencana dan mengevaluasi potensi pemanfaatan lahan bekas likuifaksi. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Desa Jono Oge, yang terdampak parah oleh likuifaksi pada 2018 silam.
Dalam kunjungannya, Wamen Diana mengusulkan agar lahan bekas likuifaksi yang luasnya mencapai 250 hektare dapat dimanfaatkan untuk mendukung swasembada pangan.
“Kami ada proyek pembangunan jalan di Desa Jono Oge, di kiri-kanan jalan ada lahan bekas likuifaksi seluas 250 hektare yang tidak termanfaatkan. Saya usul untuk mendukung swasembada pangan, lahan tersebut digunakan untuk pertanian,” ungkapnya mengutip dari platform X KemenPU (12/12/2024).
Sebagai langkah awal, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah membangun lahan percontohan pertanian di Desa Jono Oge dengan metode efisiensi penggunaan air untuk memitigasi potensi likuifaksi berulang. Lahan seluas 1.000 meter persegi ini telah ditanami bawang merah batu pada Juni 2024. Hasil panen perdana pada tahun yang sama mencapai 150 kilogram.
“Kami menguji metode pertanian ini agar sesuai dengan karakteristik lahan bekas likuifaksi. Hasil awal cukup menjanjikan, sehingga dapat menjadi model untuk pengembangan lebih lanjut,” tambah Diana.
Selain lahan bekas likuifaksi, Wamen Diana juga menyoroti potensi 1.500 hektare lahan di luar Daerah Irigasi (D.I) Gumbasa yang dapat dimanfaatkan dengan memanfaatkan air tanah di wilayah tersebut. Lahan ini memiliki potensi untuk mendukung swasembada pangan melalui penanaman bawang merah batu atau padi, tergantung kebutuhan nasional.
“Pemanfaatan air irigasi dan sebagian dari air sumur pantau likuifaksi akan menjadi bagian dari rencana ini. Kami menargetkan implementasi program pada 2025,” jelasnya.
Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung swasembada pangan nasional, tetapi juga menjadi solusi pemanfaatan lahan eks likuifaksi secara optimal dan berkelanjutan. Selain itu, pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian lokal dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di kawasan terdampak bencana. (*/Stephany)