Badung, Bali – mediaaku.com – Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia yang sebelumnya diamankan karena mengamuk di sebuah toko kelontong di Jalan Raya Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, kembali menunjukkan perilaku tidak stabil selama proses pemeriksaan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Ngurah Rai, beberapa hari lalu.
Pria tersebut, yang diidentifikasi dengan inisial AR, menyebabkan kekhawatiran yang memaksa petugas mengirimnya ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar untuk penanganan medis lebih lanjut.
Kasatpol PP Badung, IGAK Suryanegara, menjelaskan bahwa AR telah diamankan oleh petugas dan kemudian diserahkan kepada Imigrasi Ngurah Rai untuk proses lebih lanjut. Namun, AR kembali menunjukkan perilaku yang tidak terkendali selama pemeriksaan, sehingga ia dikembalikan ke penjagaan petugas. “Karena dikhawatirkan bisa terjadi sesuatu, Imigrasi Ngurah Rai langsung menghubungi kita lagi dan menyerahkan kembali yang bersangkutan untuk diberikan penanganan medis terlebih dahulu,” jelas Suryanegara.
Suryanegara menambahkan bahwa AR, yang merupakan seorang WNA berambut gondrong, tidak memberikan keterangan apapun kepada pihak Imigrasi Ngurah Rai dan mengamuk. Oleh karena itu, Imigrasi memutuskan untuk memprioritaskan penanganan medis AR atas pertimbangan kemanusiaan.
Selanjutnya, petugas Satpol PP mengevakuasi AR ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi kesehatan dan mentalnya. AR sebelumnya sudah menjalani perawatan di rumah sakit yang sama pada tanggal 25 September 2023 dengan keluhan serupa.
Suryanegara menyatakan harapannya bahwa setelah penanganan medis, kondisi AR akan membaik, sehingga ia dapat kembali ke proses pemeriksaan Imigrasi. Gangguan mental yang terindikasi menjadi penyebab perilaku AR yang tidak terkendali telah menjadi perhatian selama insiden ini berlangsung.
Sebelumnya, AR diamankan oleh Satpol PP BKO Kuta Selatan karena mengamuk di sebuah toko kelontong di Jalan Raya Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, setelah masuk ke toko dan mengambil minuman yang bukan miliknya saat beberapa warga sedang berbelanja. (Dea-Bali)