Thursday, October 30, 2025
HomeBeritaWWF-Indonesia Dorong Kolaborasi Atasi Krisis Lingkungan Melalui Program Plastic Smart Cities

WWF-Indonesia Dorong Kolaborasi Atasi Krisis Lingkungan Melalui Program Plastic Smart Cities

MEDIAAKU.COM – WWF-Indonesia terus memperkuat perannya dalam menghadapi tantangan global terkait sampah plastik, krisis iklim, dan penurunan keanekaragaman hayati. Sebagai lembaga berbasis sains, WWF-Indonesia telah melakukan berbagai penelitian mengenai dampak plastik terhadap lingkungan dan ekosistem.

Melansir dari laman Kemenlh, Kamis (30/10/2025) Untuk mengatasinya, organisasi ini menjalankan program Plastic Smart Cities, sebuah inisiatif yang berfokus pada pengurangan kebocoran plastik ke alam melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis.

Aditya, perwakilan WWF-Indonesia, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah dalam menangani persoalan sampah plastik di tingkat pusat maupun daerah.

“Kami sangat mengapresiasi kebijakan yang dijalankan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup dalam mengelola sampah serta memperkuat penegakan hukumnya. Inovasi yang dilakukan untuk menekan timbulan sampah juga patut diapresiasi,” ujarnya.

Forum ini juga menjadi wadah penting untuk memperkuat implementasi Extended Producer Responsibility (EPR) , sebuah pendekatan yang menempatkan produsen sebagai pihak yang turut bertanggung jawab dalam pengelolaan limbah dari produk yang mereka hasilkan.

Pertukaran gagasan dan rekomendasi kebijakan yang lahir dari pertemuan tersebut diharapkan dapat segera diwujudkan dalam bentuk program konkret dengan dampak positif bagi kelestarian lingkungan Indonesia.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menekankan bahwa keberhasilan dalam menghadapi Triple Planetary Crisis, yang mencakup perubahan iklim, polusi, dan kehilangan keanekaragaman hayati, hanya dapat dicapai melalui kolaborasi seluruh pihak.

Pemerintah bersama masyarakat sipil berkomitmen membangun kerja sama berkelanjutan menuju Indonesia yang tangguh terhadap iklim, bebas dari polusi plastik, dan tetap kaya akan biodiversitas.

Menteri Hanif menegaskan pentingnya memperkuat koneksi lintas sektor untuk menerapkan konsep ekonomi sirkular sebagai solusi jangka panjang.

“Pemerintah berfokus pada integrasi ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah, mitigasi perubahan iklim, dan pelestarian keanekaragaman hayati,” ujarnya menutup forum tersebut.(*/Stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular