Sunday, April 27, 2025
HomeSejarah & BudayaYospan, Lukisan Tubuh dan Bulu Cenderawasih, Seni Visual yang Menari

Yospan, Lukisan Tubuh dan Bulu Cenderawasih, Seni Visual yang Menari

MEDIAAKU.COM – Tarian yang hidup dan berkembang di bumi Papua salah satunya adalah tarian “Yospan”, lalu apakah yang membuat tarian ini sangat menarik untuk di bahas? Berikut ulasannya.

Menurut Direktorat Jenderal kebudayaan,Tari Yospan adalah tarian pergaulan yang berasal dari Papua, khususnya di daerah teluk Cenderawasih, tarian ini merupakan gabungan dari dua tarian, yaitu tari Yosim dan tari Pancar. Tari Yospan menggambarkan persahabatan dan kebersamaan masyarakat Papua, dan sering ditampilkan dalam upacara adat, penyambutan tamu, dan festival budaya.

Tari Yospan muncul pada awal tahun 1960-an sebagai hasil perpaduan antara budaya lokal Papua dan pengaruh luar.

Tari Yosim lebih dulu dikenal oleh masyarakat Sarmi dan memiliki gerakan yang lebih bebas dan lincah. Sementara itu, Pancar berasal dari Biak dan Manokwari, dengan gerakan yang lebih kuat dan ritmis.

Kombinasi kedua gaya tari ini kemudian membentuk tarian baru yang lebih dinamis,dan  dikenal sebagai tarian Yospan yang merupakan cerminan dari proses akulturasi budaya di Papua, yang menyatukan nilai-nilai lokal dan modern dalam ekspresi seni yang membumi dan membaur.

Tari Yospan tidak hanya tampil sebagai hiburan tapi lebih dari itu, tarian ini menjadi simbol persatuan, semangat gotong royong, dan ekspresi kegembiraan masyarakat Papua dimana penarinya menari bersama dalam formasi berkelompok, sambil mengikuti irama musik yang ceria dan penuh semangat.

Gerakan mereka mencerminkan semangat kerja sama dan hubungan sosial yang erat antar individu dalam masyarakat. Gerakan dalam Tari Yospan cukup beragam, tetapi semuanya menggambarkan keceriaan dan kelincahan.

Beberapa gerakan khas dalam tarian ini antara lain:

  • Gerakan Seka menggambarkan kekompakan dan irama yang harmonis.
  • Gerakan Pacul Tiga melambangkan semangat kerja keras dan kolaborasi.
  • Gerakan Jef dan Gale-Gale yang menunjukkan kelincahan, kekuatan, dan kecepatan.

Penari biasanya bergerak berputar, maju mundur, dan kadang saling bertukar posisi yang membuat suasana tarian menjadi hidup dan menarik perhatian penonton.

Penari Yospan memakai pakaian adat khas Papua, seperti rok rumbai dari daun sagu kering atau serat alam, serta hiasan kepala dari bulu burung cendrawasih. Mereka juga sering menghiasi tubuh dengan lukisan etnik berwarna putih atau merah.Tarian ini diiringi oleh alat musik seperti tifa (gendang tradisional Papua), gitar, ukulele, bahkan kadang-kadang harmonika.

Musik yang dimainkan memiliki ritme cepat dan semangat yang membangkitkan energi penari dan penonton. Yospan merupakan tarian yang berperan penting dalam mempererat hubungan sosial di masyarakat dan digunakan sebagai media edukasi dan promosi budaya Papua kepada generasi muda dan wisatawan.

Melalui Tari Yospan, masyarakat Papua menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari Indonesia yang kaya akan nilai budaya dan warisan budaya Papua yang luar biasa. Tarian tersebut mengajarkan pentingnya kerja sama, persahabatan, dan semangat hidup. Gerakan yang dinamis, musik yang riang, serta kostum yang unik menjadikan tarian ini bukan hanya menarik, tetapi juga sarat makna.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga aktif dalam pembinaan dan pelestarian melalui berbagai lomba dan kegiatan budaya untuk melestarikan Tari Yospan sehingga dapat tetap menjaga identitas dan kekayaan budaya bangsa Indonesia di tengah arus modernisasi. Pemerintah dan masyarakat Papua sangat penting dan berperan agar tarian ini tetap hidup dan berkembang sebagai simbol persatuan yang tidak lekang oleh waktu. (*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular