Tuesday, October 7, 2025
HomeSejarah & BudayaYurt: Rumah Sederhana yang Menyimpan Filosofi Hidup Orang Mongolia

Yurt: Rumah Sederhana yang Menyimpan Filosofi Hidup Orang Mongolia

MEDIAAKU.COM – Rumah tradisional Mongol, yang dikenal dengan nama”ger” atau dalam bahasa Rusia sering disebut “yurt”, merupakan salah satu bentuk arsitektur nomaden yang masih bertahan hingga kini.

Bentuknya bulat dengan rangka kayu dan ditutupi kain wol domba yang dipadatkan menjadi felt. Desain ini bukan hanya sederhana, tetapi juga sangat cerdas karena mampu menahan dingin yang menusuk di musim salju dan tetap sejuk ketika musim panas.

Menurut Jack Weatherford dalam bukunya “Genghis Khan and the Making of the Modern World (2004)”, ger menjadi simbol penting yang mendukung gaya hidup bangsa Mongol yang selalu berpindah mengikuti padang rumput untuk ternak mereka.

Struktur rumah ini dibuat agar mudah dibongkar dan dipasang kembali. Rangka kayunya ringan, sementara lapisan felt dapat dilipat sehingga bisa dimuat di punggung unta atau gerobak. Inilah alasan mengapa ger disebut sebagai rumah yang benar-benar bergerak bersama pemiliknya. Selain fungsional, bentuk bulatnya juga memiliki makna filosofis.

Lingkaran dianggap melambangkan kesatuan, keseimbangan, dan keterhubungan manusia dengan alam. Bagian tengah rumah biasanya diberi lubang di atap sebagai ventilasi udara sekaligus jalan keluarnya asap api yang digunakan untuk memasak dan menghangatkan ruangan.

Di dalam ger, penataan ruang memiliki aturan tersendiri. Bagian timur biasanya diperuntukkan bagi tamu, barat untuk anggota keluarga, sedangkan sisi utara menjadi tempat kehormatan, tempat meletakkan altar kecil atau benda-benda penting, meskipun hidup sederhana, masyarakat Mongol menjunjung tinggi nilai tata krama dan kehormatan.

Keberadaan ger mengajarkan kita tentang kearifan hidup selaras dengan alam. Bangunan ini tidak merusak lingkungan karena menggunakan bahan alami dan dapat dibawa tanpa meninggalkan jejak permanen di tanah.

Gaya hidup nomaden yang diwakili rumah tradisional ini juga mengingatkan bahwa kenyamanan tidak selalu bergantung pada kemewahan, melainkan pada kemampuan beradaptasi.Ger bukan sekadar rumah, tetapi juga cermin filosofi hidup masyarakat Mongol yang mengutamakan kebersamaan, keluwesan, dan kedamaian bersama alam.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular