Jakarta – mediaaku.com – Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) menggelar seminar mengambil tema “Political Parties and Democracy: The Political Parties
Roles in Promoting the World Peace and Justiceā.
Seminar ini dihadiri Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, dan sejumlah perwakilan partai politik lainnya, serta para pembicara dibidangnya, dan Ketua ILUNI Doktor Audrey Tangkudung.
Salah seorang panelis yang juga Dekan Universitas Pertahanan Mayjen TNI Pujo Widodo mengatakan, salah satu kelemahan partai politik saat ini masih saling berebut kekuasaan dan ini dilakukan s. “Begitu pula setelah negara berganti republik masih memperlihatkan sikap yang sama,” ujar Puko.
Hal ini merupakan tantangan partai.politik dalam menjaga hubungan antara sipil dan
militer. “Kalau sipil kuat, militer lemah, ini memunculkan civilian control. Padahal, tujuan kesejahteraan dan keamanan harus
seimbang, tidak boleh condong ke salah satu,ā kata Dekan Universitas Pertahanan ini.
Menurut Pujo, secara nasional tujuan bangsa meliputi empat hal. Pertama, menjagaĀ keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Kedua, menciptakan kesejahteraan umum. Ketiga, mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan Terakhir, melahirkan perdamaian dunia.
Swlain itu Mayjen Pujo
mengkritisi kondisi perpolitikan di Indonesia yang saat ini masih harus diperbaiki. Indonesia sebagai negara nonblok harus tetap netral, baik di dalam negeri maupun di luar Indonesia.
Terlebih lagi, renggangnya hubungan Rusia-Ukraina berdampak pada politik dan ekonomi dunia, termasuk Indonesia.
Jika menilik sejarah, peperangan dalam politik sudah dimulai jauh sebelum masa modern.
Dia memberikan contoh
saat Revolusi Prancis di abad pertengahan. Sistem pemerintahan yang radikal sudah muncul di
era tersebut dan gejolak dalam pemerintahan mempengaruhi kehidupan masyarakat.
āPemimpin
Prancis masa itu, Napoleon Bonaparte, meraih kemenangan setelah melawan negara lain dan sistem pemerintahan mulai membaik. Pengaruh Prancis mulai meluas setelah Amerika Utara
meminta bantuan untuk melawan Inggris dan membuat Amerika menang,ā kata
Pujo .
Tampil juga pembicara lain antara lain, dosen Universitas Brawijaya, Dr. Abdul Aziz, yang membahas partai politik
dalam konteks demokrasi di Indonesia. Menurut Dr. Aziz, pada era sekarang, partai politik Indonesia sedang mengidap democracy phobia.
Karena partai politik di Indonesia saat ini
Sedang berbalik kondisinya menjadi partai yang takut terhadap demokrasi. Indikasinya adalah partai-partai tersebut semakin bersemangat melembagakan presidential threshold sebesar 20 persen untuk bisa
mencalonkan presiden dan wakil presiden.
Menurut Aziz, peraturan Presidential Threshold sebesar 20 persen akan mematikan semangat demokrasi di Indonesia karena hanya bisa diikuti oleh
elite-elite partai politik di Indonesia.

