MEDIAAKU.COM – Roti adalah salah satu makanan tertua yang dikenal manusia. Menurut sejarawan kuliner, jejak roti pertama kali muncul sekitar 10.000 tahun lalu ketika manusia mulai mengenal pertanian gandum di daerah Mesopotamia.
Awalnya, biji-bijian digiling sederhana, dicampur air, lalu dipanggang di atas batu panas. Hasilnya adalah roti pipih yang keras, namun menjadi sumber energi penting bagi masyarakat kala itu.
Perkembangan roti semakin maju di Mesir Kuno sekitar 3000 tahun sebelum Masehi. Di sinilah ditemukan proses fermentasi alami ketika adonan yang dibiarkan semalaman mengembang dan menghasilkan roti lebih lembut.
Penemuan ini dianggap sebagai tonggak penting dalam sejarah pembuatan roti. Dari Mesir, keterampilan membuat roti menyebar ke Yunani dan Romawi, lalu berkembang di Eropa seiring dengan pertumbuhan peradaban.
Di Abad Pertengahan, roti bukan hanya makanan, melainkan juga simbol status. Roti putih yang halus hanya dikonsumsi kaum bangsawan, sedangkan rakyat biasa lebih sering makan roti berwarna gelap dari gandum kasar.
Seiring waktu, teknologi penggilingan semakin maju dan bahan baku semakin mudah diakses, sehingga roti perlahan menjadi makanan pokok bagi semua kalangan.
Pada abad ke-19, revolusi industri membawa perubahan besar dengan ditemukannya mesin penggiling modern dan oven berbahan bakar uap. Hal ini membuat produksi roti lebih cepat, higienis, dan meluas ke seluruh dunia.
Menurut buku “Bread: A Global History karya William Rubel (Reaktion Books, 2011)”, roti tidak hanya sekadar makanan, melainkan bagian dari identitas budaya.
Setiap daerah memiliki resep khas yang mencerminkan sejarah, iklim, dan bahan lokal. Hal ini menunjukkan bahwa roti bukan sekadar kebutuhan perut, tetapi juga warisan peradaban.
Sejarah roti membuktikan bahwa sesuatu yang tampak sederhana bisa menyimpan nilai besar. Dari butiran gandum hingga menjadi santapan hangat di meja makan, roti mengajarkan kita bahwa kerja keras dan kebersamaan adalah bahan dasar kehidupan.(*/janu)
