MEDIAAKU.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste, Dominic Jermey, di Jakarta belum lama ini. Pertemuan ini menjadi langkah strategis dalam mempererat kerja sama bilateral, menyusul kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Inggris pada November 2024 lalu.
Melansir dari laman Ekon.go.id, Minggu (18/5/2025) Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai isu strategis yang tengah dihadapi dunia, terutama meningkatnya tren proteksionisme dan dampaknya terhadap tarif serta arus perdagangan global.
Menko Airlangga dan Dubes Jermey menegaskan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas rantai pasok global serta memperkuat integrasi ekonomi yang terbuka, inklusif, dan berkelanjutan.
Pertemuan ini juga menjadi tindak lanjut atas kesepakatan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dalam peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris. Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin negara sepakat membentuk kerangka kerja sama ekonomi baru bernama Indonesia–UK Economic Growth Partnership (EGP), yang bertujuan mendorong pertumbuhan dan kolaborasi di berbagai sektor strategis.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah dukungan Inggris terhadap proses aksesi Indonesia ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia akan secara resmi menyerahkan dokumen Initial Memorandum (IM) pada awal Juni 2025, bertepatan dengan OECD Ministerial Council Meeting. Ia berharap Inggris, sebagai anggota OECD, terus memberikan dukungan terhadap langkah Indonesia dalam memperkuat peran di kancah global.
Dubes Dominic Jermey turut mengapresiasi komitmen Indonesia terhadap kerja sama internasional, termasuk respons positif terhadap proses aksesi ke Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Menurutnya, hal ini menunjukkan langkah progresif Indonesia dalam mendorong integrasi ekonomi regional.
Dalam kesempatan yang sama, Dubes Jermey mengumumkan rencana peluncuran UK Industrial Strategy pada Juni mendatang. Strategi ini menjadi prioritas pemerintahan PM Keir Starmer dan mencakup isu-isu penting seperti transisi energi, penurunan harga energi, serta penguatan sektor industri nasional.
Tak hanya bidang ekonomi dan perdagangan, kerja sama bilateral juga diperluas ke sektor pendidikan. Salah satunya adalah pengembangan kampus King’s College London di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Jawa Timur. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi serta memperkuat kompetensi tenaga kerja nasional.
Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia–Inggris menuju masa depan yang lebih kolaboratif dan berkelanjutan. (*/stephany)