MEDIAAKU.COM – Di tengah kesibukan hidup modern yang penuh polusi, makanan cepat saji, dan tekanan mental, banyak orang mulai mencari gaya hidup yang lebih “bersih” secara harfiah maupun batiniah. Inilah yang kemudian dikenal dengan konsep Clean Living, atau hidup bersih. Tapi hati-hati, Clean Living bukan cuma soal makan sayur dan detoks jus ya. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Clean Living adalah gaya hidup yang berfokus pada mengurangi paparan racun (toxin) dalam kehidupan sehari-hari, baik dari makanan, lingkungan, produk rumah tangga, hingga kebiasaan digital. Intinya: hidup lebih sederhana, lebih alami, dan lebih sadar.
Menurut British Dietetic Association, clean living mencakup pilihan-pilihan yang membantu tubuh bekerja secara optimal, mulai dari nutrisi hingga manajemen stres.
Dalam hal makanan, clean living mendorong konsumsi makanan minim proses (whole foods). Contohnya: Sayur dan buah segar, Karbohidrat kompleks (beras merah, oats), Protein sehat (ikan, telur organik, kacang-kacangan) serta Menghindari makanan ultra-proses seperti sosis, minuman bersoda, atau keripik kemasan.
Tapi perlu digarisbawahi: ini bukan diet ketat. Clean living menganjurkan keseimbangan dan mendengarkan sinyal tubuh. Tidak ada makanan yang sepenuhnya “jahat” semua kembali pada konteks dan frekuensi.
Konsep ini juga merambah ke produk-produk rumah tangga dan perawatan tubuh, seperti Menghindari sabun atau sampo dengan paraben atau SLS, Memilih pembersih rumah yang ramah lingkungan, Menghindari pewangi sintetis yang bisa memicu alergi atau asma.
Selain itu, clean living menyarankan untuk mengurangi paparan bahan kimia berbahaya dalam air, udara, dan plastik (misalnya BPA dari botol air sekali pakai).
Clean living juga menyentuh aspek mental dan emosional seperti Tidur cukup, Manajemen stres lewat meditasi atau jurnal, Detoks digital dari media sosial dan layar biru, Mengatur waktu kerja dan istirahat agar tidak burnout.
Seperti yang dijelaskan oleh Harvard Health Publishing, menjaga keseimbangan hidup dan tidur cukup memiliki dampak besar terhadap kesehatan jangka panjang.
Yang paling penting: clean living bukan tentang kesempurnaan. Kita tidak harus 100% organik atau membuang semua produk pabrik. Fokus utamanya adalah menjadi lebih sadar akan apa yang kita masukkan ke tubuh, pikiran, dan rumah kita dan melakukan perbaikan kecil yang berkelanjutan.
Clean living bukan sekadar tren gaya hidup sehat, tapi cara hidup yang lebih sadar, lebih alami, dan lebih peduli pada tubuh serta lingkungan. Mulailah dari hal kecil karena perubahan besar dimulai dari langkah sederhana. (*/stephany)
