MEDIAAKU.COM – Kecerdasan Buatan (AI) kini semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari, termasuk di dunia pendidikan. Anak-anak sekolah mulai mengenal dan memanfaatkan teknologi ini untuk belajar, membuat tugas, hingga mencari informasi.
Menurut buku “Artificial Intelligence in Education” karya Wayne Holmes, AI memiliki potensi besar untuk mendukung pembelajaran yang dipersonalisasi. Artinya, anak bisa belajar sesuai kemampuan dan kecepatannya sendiri.
Namun, Holmes juga mengingatkan bahwa AI bukan pengganti guru, melainkan alat bantu yang harus digunakan dengan pengawasan dan tanggung jawab.
Penggunaan AI yang kurang tepat dapat membuat anak bergantung pada teknologi dan kehilangan kemampuan berpikir kritis. Contohnya, jika anak terus-menerus menggunakan AI untuk menjawab soal tanpa berusaha memahami, maka kemampuan belajarnya bisa menurun.
Selain itu, ada risiko informasi yang diterima tidak selalu benar karena AI tidak selalu memiliki pemahaman konteks yang tepat.
AI dapat menjadi sahabat belajar yang hebat jika digunakan dengan bijak.
Dengan pendampingan yang tepat dari guru dan orang tua, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga bijaksana dalam menggunakannya. (*/janu)