Wednesday, June 25, 2025
HomePolitikWarga Eropa Beralih dari Produk Teknologi AS karena Sentimen Politik

Warga Eropa Beralih dari Produk Teknologi AS karena Sentimen Politik

MEDIAAKU.COM – Kedekatan para petinggi perusahaan teknologi Amerika Serikat dengan Presiden Donald Trump mendorong sebagian masyarakat Eropa menjauhi layanan digital buatan AS seperti Gmail, Instagram, dan Starlink. Dampaknya, alternatif buatan Eropa mulai dilirik dan mengalami peningkatan jumlah pengguna.

Melansir laporan Reuters, Rabu (25/6/2025) pencarian terhadap layanan pesan instan, email, hingga mesin pencari non-AS meningkat tajam. Michael Wirths, pendiri Topio, startup yang menawarkan versi Android tanpa Google mengatakan bahwa kini tak hanya aktivis privasi, tetapi juga warga yang peduli isu politik mulai mencari alternatif digital.

Salah satu yang merasakan lonjakan adalah Ecosia, mesin pencari asal Jerman. Berdasarkan data Similarweb, jumlah pencarian di Ecosia naik 27 persen dan kini menguasai sekitar 1 persen pangsa pasar di Jerman. Meski demikian, angka tersebut masih jauh dari dominasi Google yang mencatat 10,3 miliar kunjungan di wilayah Uni Eropa.

Pendiri Ecosia, Christian Kroll, menyebut sentimen anti-AS justru membawa dampak positif bagi bisnis mereka.

“Semakin buruk situasinya, semakin banyak yang mencoba layanan kami,” ujarnya.

Layanan email asal Swiss, ProtonMail, juga mengalami kenaikan pengguna hingga hampir 12 persen, sementara Gmail mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 1,9 persen. Kekhawatiran publik Eropa juga dipicu oleh regulasi AS yang dianggap memungkinkan pemerintah mengakses data digital untuk alasan keamanan.

Sementara itu, Uni Eropa terus mendorong regulasi ketat lewat Digital Services Act untuk mengontrol dominasi platform digital besar dan menangkal konten berbahaya.

Beberapa pemerintah lokal di Jerman, termasuk Schleswig-Holstein, bahkan sudah mewajibkan penggunaan software open-source di infrastruktur TI mereka, dan lebih memilih layanan seperti internet satelit Eutelsat dibanding Starlink milik Elon Musk. (*/Stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular