MEDIAAKU.COM – Segitiga Bermuda adalah sebuah wilayah di Samudra Atlantik yang terletak antara Miami (Amerika Serikat), Bermuda, dan Puerto Riko. Wilayah ini dikenal luas karena cerita-cerita misterius tentang hilangnya kapal dan pesawat secara tiba-tiba tanpa jejak.
Istilah “Segitiga Bermuda” pertama kali dipopulerkan oleh penulis Vincent Gaddis dalam artikel majalah Argosy tahun 1964, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam bukunya Invisible Horizons: True Mysteries of the Sea (1965).
Sejak saat itu, Segitiga Bermuda menjadi subjek berbagai buku, film, dan teori konspirasi. Beberapa laporan mencatat hilangnya ratusan kapal dan pesawat di wilayah tersebut sejak awal abad ke-20.
Salah satu kasus paling terkenal adalah hilangnya Flight 19 pada tahun 1945,sebuah skuadron pesawat tempur militer AS yang lenyap saat latihan dan tidak pernah ditemukan. Pencarian pesawat penyelamat yang dikirim untuk menemukan mereka juga berakhir tanpa hasil.
Banyak teori muncul untuk menjelaskan fenomena ini. Ada yang percaya bahwa wilayah tersebut dipengaruhi oleh kekuatan supranatural, alien, atau teknologi kuno yang hilang seperti kota Atlantis.
Namun, ilmuwan dan peneliti seperti Lawrence Kusche dalam bukunya The Bermuda Triangle Mystery: Solved (1975) berpendapat bahwa tidak ada misteri luar biasa di sana. Kusche menunjukkan bahwa sebagian besar laporan hilangnya kapal dan pesawat dapat dijelaskan oleh cuaca buruk, kesalahan manusia, dan kesalahan dalam pencatatan informasi.
Meski begitu, Segitiga Bermuda tetap memikat imajinasi banyak orang. Kisah-kisahnya terus berkembang, menjadi simbol antara fakta dan fiksi, ilmu pengetahuan dan misteri.
Dari cerita Segitiga Bermuda, kita bisa mengambil pelajaran bahwa pada dunia yang penuh informasi, penting bagi kita untuk menyaring fakta dari mitos dan belajar mencari penjelasan yang logis sebelum mempercayai sesuatu secara buta.(*/janu)
