Manado – mediaaku.com – Mantan Kepala Bakamla (Badan Keamanan Laut) RI, Laksamana Madya Purn. Dr Desi Albert Mamahit, menjelaskan beberapa indikator pengaruh Sulawesi Utara diantara provinsi di Iramasuka (Irian, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan).
Penjelasan Albert Mamahit ini diberikan saat tampil membawakan materi : “Pengaruh Sulut di Iramasuka (Irian, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan),” pada diskusi Zoom meeting WeKawanua Global dengan tema : “Quo Vadis Ukuran Sosial Ekonomi Politik Sulut di Pasar Iramasuka, Sulutenggo, dan SulutGo, Sabtu malam 8 Juli 2023.”
Diskusi dipandu oleh Founder WeKawanua Jefrry Merril Liando dan Fabian Pascoal. Hadir pada diskusi para tokoh Sulawesi Utara, Theo Sambuaga, Philip Pantouw, Kawilarang Warouw Alex Masengi, Anggota Komisi II DPR RI Rifkynizamy Karsayuda, Akademisi Ferry Liando, politisi Ficolina Pusung, dan sejumlah tokoh masyarakat Sulut dari berbagai profesi, termasuk dari mediaaku.com.
Selanjutnya menurut Albert Mamahit, ukuran pengaruh Sulut tersebut antara lain, pertama, jika dilihat sejak masa lalu perjuangan perebutan dan persiapan kemerdekaan RI banyak melibatkan sejumlah tokoh asal Sulawesi Utara, seperti GSSJ Sam Ratulangi, AA Maramis, Arnold Mononutu, WB Palar dan lain sebagainya.
Kedua, kontribusi hasil alam Sulawesi Utara sejak kemerdekaan sudah berkontribusi, sejak zaman keemasan cengkih, kopra, pala dan hasil laut.
Ketiga, di zaman masa kini banyak pejabat asal Sulawesi Utara telah ikut mengisi dan berkontribusi dalam pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang. Begitu juga untuk kontribusi potensi alam dibidang perikanan, pariwisata, dan perkebunan telah ikut menyumbang dalam pembangunan ekonomi bangsa dan negara. Dan diharapkan dimasa mendatang kontribusi ini tetap dipertahankan dan ditingkatkan.
“Harus diakui dizaman kemerdekaan orang-orang Sulut dalam hal ini pahlawan asal Sulawesi Utara punya saham dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” kata Mamahit, yang juga Ketua Umum Beladiri Jujitsu Pusat.
Ditambahkan, pengaruh Sulawesi Utara yang lain adalah secara idiologi, sejak dahulu orang Sulut taat dan setia terhadap Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Sedangkan dibidang ekonomi dan politik, hasil bumi dan alam Sulawesi Utara telah ikut memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara. Demikian juga tokoh-tokoh politik Sulut saat ini ikut terlibat dalam pelaksanaan pemerintahan, badan dan lembaga untuk bersama-sama membawa bangsa Indonesia kearah yang lebih baik.
“Jadi orang Sulawesi Utara tak perlu minder dalam hal posisi dan kedudukan sosial ekonomi dan politik diantara provinsi yang lain, termasuk diantara provinsi di Iramasuka,” terang pensiunan Jenderal TNI Angkatan Laut ini.
