Jakarta – mediaaku.com – Akibat gempa bumi dahsyat yang mengguncang Turki pada 6 Februari lalu membuat negara ini menelan kerugian fisik langsung mencapai 34,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp521 triliun.
Angka itu bahkan lebih kecil dibandingkan dengan total dana yang dibutuhkan untuk proses rekonstruksi dan pemulihan pascagempa yang diperkirakan dua kali lipat dari kerugian fisik langsung itu.
Direktur Bank Dunia Humberto Lopez, memperkirakan gempa bumi dahsyat itu juga bakal memangkas paling sedikit setengah poin persentase pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Turki pada 2023 dari semula empat persen menjadi 3,5 persen.
Sementara dampak gempa di Suriah juga mengerikan, kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Eropa dan Asia Tengah, Anna Bjerde.
Bank Dunia segera merilis perkiraan kerugian yang dialami Suriah akibat gempa itu.

