Jakarta – mediaaku.com – Swedia pada Minggu (1/1) mengambil alih rotasi jabatan presidensi Dewan Uni Eropa (UE) untuk kurun waktu enam bulan ke depan. Jabatan presidensi sebelumnya dipegang oleh Republik Ceko.
Swedia akan memegang jabatan presidensi UE tersebut hingga 30 Juni 2023.
Pada 14 Desember 2022, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menyampaikan sejumlah prioritas dalam presidensi Swedia, yaitu keamanan, ketahanan, kemakmuran, nilai-nilai demokrasi, dan supremasi hukum.
Kristersson mengatakan kepada parlemen negaranya bahwa “Swedia mengambil alih presidensi pada saat UE menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Eropa yang lebih hijau, lebih aman, dan lebih bebas merupakan fondasi dari prioritas-prioritas kami.”
Di bidang keamanan (atau persatuan), presidensi Swedia akan memprioritaskan “dukungan ekonomi dan militer yang berkelanjutan bagi Ukraina, serta dukungan untuk jalur Ukraina menuju UE,” menurut laman situs pemerintah Swedia.
“Upaya untuk memerangi kejahatan lintas terorganisasi perbatasan akan dilanjutkan, merespons tuntutan sah warga untuk komunitas yang aman dan tenteram,” masih menurut laman situs itu.
Di bidang ketahanan (atau daya saing), “Uni Eropa harus terus memberikan kondisi terbaik untuk ekonomi yang sehat dan terbuka berdasarkan persaingan bebas, investasi swasta, dan digitalisasi yang berhasil,” papar laman situs itu dan menambahkan bahwa presidensi Swedia akan berusaha untuk memperkuat pendekatan terkoordinasi bagi daya saing Eropa “sebagai prioritas dalam agenda politik.”

