MEDIAAKU.COM – Pertengkaran antara orang tua adalah hal yang wajar dalam rumah tangga. Namun, jika pertengkaran tersebut terjadi di depan anak, dampaknya bisa sangat besar bagi perkembangan emosional dan psikologis mereka.
Anak-anak belum memiliki kemampuan untuk memahami konflik orang dewasa, sehingga suasana tegang dan kata-kata kasar yang mereka saksikan bisa menimbulkan luka batin yang dalam.
Dikutip dari Halodoc, bahwa anak yang sering menyaksikan orang tuanya berdebat atau bertengkar akan tumbuh menjadi pribadi yang mudah stres dan kurang bahagia. Ia pun cenderung akan lebih tertutup kepada orang lain.Hal ini bisa berdampak pada perilaku mereka, seperti menjadi pendiam, agresif, atau mengalami kesulitan belajar dan bersosialisasi.
Selain itu,pertengkaran yang terus-menerus dapat merusak pandangan anak terhadap hubungan keluarga. Mereka bisa tumbuh dengan kepercayaan yang rendah terhadap orang lain, termasuk pasangannya kelak.
Tidak hanya dampak emosional, kesehatan fisik anak juga bisa terganggu. Anak yang terus-menerus berada dalam lingkungan penuh konflik berisiko mengalami gangguan tidur, sakit kepala, bahkan gangguan pencernaan akibat stres yang berkepanjangan. Hal Ini menunjukkan bahwa pertengkaran bukan hanya soal emosi sesaat, tapi menyangkut masa depan anak secara menyeluruh.
Menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, saling menghargai, dan menjaga komunikasi yang sehat akan memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi perbedaan. Dengan pengendalian emosi dan membangun komunikasi yang sehat, anak akan tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih, bukan ketegangan.(*/janu)
