MEDIAAKU.COM – Berpikir kritis adalah kemampuan menilai informasi secara objektif, mencari alasan logis, dan membuat keputusan yang tepat. Keterampilan ini sangat penting di era informasi yang serba cepat, di mana anak mudah terpapar berita atau opini yang belum tentu benar.
Menurut Fisher dalam bukunya “Critical Thinking: An Introduction” ,berpikir kritis adalah proses berpikir intelektual yang melibatkan penilaian aktif terhadap kualitas pemikiran, yang bersifat reflektif, independen, jernih, dan rasional.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua dan guru untuk melatih anak berpikir kritis antara lain:
1.Basakan anak untuk bertanya.
Anak yang terbiasa bertanya akan lebih peka terhadap hal-hal di sekitarnya. Orang tua jangan langsung menilai pertanyaan anak sebagai remeh, melainkan menjawab dengan sederhana atau mengajak mencari jawabannya bersama. Dengan begitu, anak belajar bahwa setiap pertanyaan adalah pintu untuk menemukan pengetahuan baru.
2.Ajarkan anak untuk membandingkan informasi.
Misalnya ketika membaca cerita atau menonton berita, dorong anak melihat dari sisi berbeda. Kebiasaan ini membantu mereka tidak langsung percaya pada satu sumber, melainkan menimbang kebenaran sebelum mengambil kesimpulan.
3.Latih anak berdiskusi.
Diskusi melatih kemampuan mendengar, mengemukakan pendapat, serta menerima kritik. Anak yang terbiasa berdiskusi akan lebih terampil menyusun argumen secara logis dan menghargai pandangan orang lain.
4.Berikan kesempatan anak menyelesaikan masalah.
Misalnya, ketika mainan rusak, jangan langsung diperbaiki oleh orang tua, tetapi biarkan anak mencoba mencari cara. Pengalaman ini melatih daya analisis sekaligus rasa percaya diri, karena mereka merasa mampu menemukan solusi.
5.Dorong anak membaca dan menulis secara rutin.
Membaca memperluas wawasan, sedangkan menulis melatih anak menata pikirannya secara runtut. Dua kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan keterampilan berpikir kritis, karena anak belajar menghubungkan ide-ide serta menyusunnya menjadi pemahaman baru.
Berpikir kritis tidak lahir dalam semalam, melainkan dari kebiasaan sehari-hari. Anak yang dibiasakan untuk bertanya, menganalisis, dan mencari solusi akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bijak.
Dengan menanamkan sikap berpikir kritis sejak dini, kita membantu anak tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan hidup dengan pikiran terbuka dan keputusan yang matang,(*/janu)