MEDIAAKU. COM-Mata minus adalah gangguan penglihatan di mana anak kesulitan melihat benda yang jauh dengan jelas,dalam hal banyak dialami oleh anak-anak, terutama di era digital saat ini.
Dilansir dari Hellosehat, mata minus, atau dalam istilah medis disebut miopia, sering ditemukan pada anak-anak usia sekolah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Minus yang tinggi pada anak bisa meningkatkan risiko degenerasi makula, glaukoma, dan bahkan bisa berujung pada kebutaan.
Gejala awal mata minus sering kali tak disadari. Anak mungkin mulai duduk lebih dekat ke televisi, memicingkan mata saat melihat papan tulis, atau mengeluh pusing dan lelah saat membaca.
Penyebab mata minus tak hanya karena faktor kebiasaan buruk, tetapi juga bisa karena keturunan. Anak yang orang tuanya mengalami miopia memiliki risiko lebih besar mengalaminya.
Deteksi dini sangat penting. Pemeriksaan mata secara rutin, minimal setahun sekali, dapat membantu menemukan gangguan penglihatan sebelum menjadi parah.
Jika anak sudah mengalami miopia, penggunaan kacamata dengan lensa yang sesuai akan membantu mereka melihat lebih jelas, selain itu, penting untuk membiasakan anak menjaga jarak aman saat membaca, menghindari layar berlebihan, dan memberi jeda istirahat mata setiap 20 menit saat melakukan aktivitas visual.
Menjaga mata berarti menjaga masa depan. Dengan cinta dan kesadaran, mari dampingi anak melangkah dengan pandangan yang jernih dan sehat menuju cita-citanya. (*/janu)