MEDIAAKU.COM – Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI belum lama ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memaparkan sejumlah capaian strategis dan langkah konkret yang tengah dilakukan Kemendikdasmen untuk mendukung arah kebijakan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, khususnya terkait Asta Cita ke-4: “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperluas akses pendidikan”.
Abdul Mu’ti menekankan bahwa berbagai program yang dijalankan bertujuan menciptakan sistem pendidikan nasional yang inklusif, adaptif, dan berpihak kepada peserta didik dan tenaga pendidik di seluruh pelosok negeri.
Berdasarkan informasi dari platform X resmi Kemendikdasmen RI, Jumat (25/4/2025) Beberapa program utama yang tengah dijalankan Kemendikdasmen antara lain:
1.Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Pendidikan
Kebijakan ini bertujuan memperluas akses pendidikan hingga jenjang menengah atas dan kejuruan, dengan memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas.
2.Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru, sebagai ujung tombak transformasi pendidikan nasional.
3.Kebijakan Transfer Langsung Tunjangan Guru
Untuk menjamin kesejahteraan tenaga pendidik, Kemendikdasmen menginisiasi sistem transfer langsung tunjangan guru, yang diharapkan lebih cepat, transparan, dan tepat sasaran.
4.Penguatan Karakter Peserta Didik
Melalui peluncuran program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria, Kemendikdasmen berupaya membentuk karakter anak sejak dini yang tangguh, disiplin, dan berakhlak mulia.
5.Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB)
Sebagai penyempurnaan dari sistem PPDB, SPMB dirancang untuk menjamin proses penerimaan peserta didik baru yang lebih adil dan merata, dengan memperhatikan keadilan sosial dan pemerataan mutu pendidikan.
Dengan pemaparan tersebut, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya untuk mendukung visi besar Presiden Prabowo dalam meningkatkan kualitas SDM nasional, serta memastikan tidak ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal dalam mengakses pendidikan. (*/Stephany)