MEDIAAKU.COM – Dodol Imlek adalah salah satu makanan khas yang selalu hadir saat perayaan Tahun Baru Imlek. Makanan ini dikenal juga dengan sebutan “nian gao” dalam bahasa Mandarin atau kue keranjang di Indonesia.
Dodol Imlek terbuat dari campuran tepung ketan dan gula merah yang dimasak hingga mengental dan lengket., bentuknya bulat atau persegi dan biasanya dibungkus dengan daun pisang atau plastik.
Dodol Imlek memiliki makna simbolis yang dalam. Kata nian berarti tahun, dan gao berarti tinggi atau meningkat, jadi nian gao dimaknai sebagai harapan agar kehidupan di tahun yang baru menjadi lebih baik, lebih tinggi rezekinya, dan lebih sukses dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Syafaruddin Daeng Usman, seorang sejarahwan asal kalimantan barat, mengatakan bahwa dibalik rasa legitnya, kue keranjang menyimpan makna mendalam, terutama soal kebersamaan dan ikatan sosial.
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, dodol juga dijadikan persembahan kepada Dewa Dapur. Konon, dengan dodol yang manis dan lengket, mulut sang dewa akan sibuk mengunyah sehingga tidak melaporkan hal-hal buruk tentang keluarga kepada Kaisar Langit.
Pembuatan dodol Imlek tidak hanya sekadar memasak bahan, tapi juga sarat dengan nilai budaya. Proses memasaknya yang memerlukan kesabaran dan tenaga besar mengajarkan pentingnya ketekunan dan kerja sama.
Meskipun sederhana, tradisi dodol Imlek mengingatkan kita bahwa kebahagiaan tidak hanya datang dari hal-hal besar, tapi juga dari kebersamaan dan makna yang kita sematkan dalam hal-hal kecil. Setiap potongan dodol bukan sekadar makanan, tetapi simbol cinta, doa, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. (*/janu)