Monday, June 30, 2025
HomeTeknologiDrone Mini Serupa Nyamuk Buatan China Picu Perhatian Global

Drone Mini Serupa Nyamuk Buatan China Picu Perhatian Global

MEDIAKU.COM – China kembali menunjukkan kemajuan teknologi militernya melalui inovasi terbaru dari Universitas Teknologi Pertahanan Nasional (NUDT), yakni sebuah drone mikro yang menyerupai nyamuk. Perangkat ini dirancang untuk kepentingan pengintaian dan disebut-sebut berpotensi menjadi alat spionase paling canggih.

Melansir dari Economic Times, Minggu (29/6/2025) Proyek ini berada di bawah pengawasan langsung pemerintah pusat dan telah ditayangkan melalui saluran resmi militer CCTV 7.

Menurut para perancangnya, drone berukuran sangat kecil ini mampu terbang nyaris tanpa suara, menjadikannya sangat ideal untuk misi rahasia. Penampilannya pun tak mencolok: tubuh kecil berwarna gelap, sayap menyerupai daun, dan kaki tiga seperti serangga.

Sekilas, ia mudah disangka nyamuk atau serangga biasa. Liang Hexiang, mahasiswa NUDT yang terlibat dalam pengembangan, mengungkapkan bahwa perangkat ini dirancang agar tidak terdeteksi oleh radar.

“Drone bionik mini ini sangat tepat digunakan dalam pengintaian medan tempur dan misi khusus,” katanya.

Hebatnya lagi, drone ini dapat dikendalikan secara jarak jauh hanya dengan menggunakan ponsel pintar.

Kemunculan drone ini memicu diskusi hangat di media sosial. Banyak warganet yang membandingkannya dengan lebah robot dalam episode “Hated in the Nation” dari serial Black Mirror.

Meskipun ukurannya kecil dan tampak seperti mainan, sejumlah pengguna memperingatkan bahwa teknologi ini bisa menjadi alat pengawasan yang sangat berbahaya.

Saat ini, penggunaannya masih difokuskan untuk kepentingan militer. Namun para peneliti membuka peluang aplikasi drone ini di sektor lain seperti medis, pertanian, hingga penanganan bencana di area ekstrem yang sulit dijangkau manusia. Meski demikian, sejumlah pakar mengingatkan potensi penyalahgunaan teknologi ini.

Timoty Heath, analis bidang pertahanan, menilai drone semacam ini sangat rentan digunakan untuk kejahatan siber, seperti pencurian data atau penyebaran malware.

Kekhawatiran lain mencakup kemungkinan pemanfaatan drone mikro untuk menyebarkan zat berbahaya atau virus mematikan. Ancaman makin besar jika alat ini dioperasikan secara otomatis tanpa kendali manusia.

Oleh karena itu, kemajuan ini perlu diimbangi dengan regulasi ketat agar teknologi tak disalahgunakan. (/*stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular