MEDIAAKU.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa arah kebijakan ekonomi dan fiskal tahun 2026 akan difokuskan pada penguatan daya tahan nasional dan percepatan transformasi ekonomi, di tengah dinamika global yang semakin menantang.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI, saat memberikan tanggapan atas pandangan fraksi terkait Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN 2026.
Melansir dari laman Kemenkeu, Rabu (2/7/2025) Menurut Menkeu, fokus utama pemerintah mencakup swasembada pangan dan energi, perbaikan mutu pendidikan, percepatan industrialisasi, serta penguatan pertahanan nasional. Ia menekankan bahwa pasar tidak bisa dibiarkan bekerja sendiri, dan negara harus hadir secara proporsional untuk menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa prinsip kebijakan fiskal harus berpihak pada kepentingan rakyat banyak, bukan kelompok tertentu. Dalam kondisi geopolitik yang kian terfragmentasi, pemerintah tetap mengedepankan prinsip bebas aktif dalam politik luar negeri serta menjaga kedaulatan negara.
RAPBN 2026 juga disusun untuk mendukung delapan agenda prioritas, seperti program Makan Bergizi Gratis, pendidikan dan layanan kesehatan yang merata, penguatan desa, koperasi dan UMKM, hingga peningkatan investasi dan perdagangan internasional.
Kebijakan fiskal ke depan, lanjut Menkeu, akan diarahkan pada belanja yang berkualitas, peningkatan pendapatan negara, serta pengelolaan pembiayaan yang bijak dan berkelanjutan. Sinergi antara kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan juga dipandang penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengendalikan inflasi.
Sebagai penutup, Sri Mulyani menyampaikan apresiasi atas masukan seluruh fraksi, yang dinilainya sebagai kontribusi penting dalam merumuskan kebijakan fiskal yang adaptif dan berpihak pada rakyat. (*/Stephany)
