MEDIAAKU.COM – Mencontek adalah perilaku yang sering ditemui di lingkungan sekolah. Banyak anak melakukan kecurangan ini saat ujian atau mengerjakan tugas. Meski terlihat sepele, mencontek adalah bentuk ketidakjujuran yang bisa berdampak buruk dalam jangka panjang. Lalu, mengapa anak suka mencontek?
Mencontek seringkali terjadi karena tekanan dari lingkungan. Anak merasa harus mendapatkan nilai tinggi agar tidak dimarahi orang tua atau supaya dianggap pintar oleh teman-temannya. Ketika tidak siap menghadapi ujian, jalan pintas seperti inilah terkadang dipilih.
Selain itu, kurangnya kepercayaan diri juga menjadi faktor. Anak yang merasa dirinya tidak mampu mengerjakan soal dengan baik akan lebih mudah tergoda untuk mencontek. Mereka takut gagal dan tidak ingin dianggap bodoh. Padahal, kegagalan adalah bagian dari proses belajar.
Lingkungan sekolah juga berpengaruh. Jika guru tidak tegas atau kurang mengawasi, anak jadi merasa mencontek bukan masalah besar. Bahkan, jika banyak teman yang mencontek dan tidak ada konsekuensi, perilaku ini bisa dianggap hal yang wajar. Kebiasaan ini lambat laun bisa menumpulkan nilai kejujuran dan tanggung jawab.
Dalam buku “Character Matters” oleh Thomas Lickona, dijelaskan bahwa pendidikan karakter sangat penting dalam membentuk sikap jujur sejak dini. Anak perlu diajarkan bahwa kejujuran adalah nilai utama dalam hidup. Nilai bukan segalanya, tapi bagaimana kita mendapatkannya lebih penting.
Mencontek memang tampak seperti solusi mudah, tetapi dampaknya bisa besar. Anak bisa kehilangan rasa percaya diri karena terus bergantung pada orang lain. Mereka juga bisa tumbuh menjadi pribadi yang tidak jujur dan malas berusaha.
Sebagai orang tua dan pendidik, kita punya peran penting untuk membentuk karakter anak. Bukan hanya menuntut nilai bagus, tapi juga menanamkan nilai kejujuran dan kerja keras. Karena pada akhirnya, karakter baik akan membawa anak lebih jauh daripada sekadar angka di rapor.(*/janu)
